Jakarta (ANTARA) - Saat semua orang berkumpul bersama keluarga merayakan Idul Fitri 1440 Hijriah/2019, Bripda Haqi Alma Safiro (22) harus merasakan untuk pertama kalinya berlebaran jauh dari kedua orang tua.

Pemuda asal Trenggalek, ini sudah berada di Jakarta sejak tanggal 17 Mei sebagai anggota Sabhara Nusantara Polda Jawa Timur, yang diberbantukan memperkuat personel Polri untuk mengamankan Pemilu di Jakarta.

"Ini pertama kalinya lebaran jauh dari orang tua, kangen pastinya," kata Bripda Alma saat ditemui di Kantor Bawaslu RI, Rabu.

Alma sapaan akrab pemuda lulusan Sekolah Pendidikan Kepolisian Negara (SPN) Mojokerto terbilang baru sebagai anggota Polisi, mulai bergabung sejak tahun 2017.

Baca juga: Empat tahun Lebaran di terminal, Revi: "Bang Toyib" saja kalah

Selama diberbantukan di Jakarta, Bripda Alma menjalankan tugas mengamankan objek vital negara yakni kantor KPU RI dan Bawaslu RI.

Alma bertugas bersama dengan anggota Sabhara Nusantara Polda Jawa Timur lainnya yang jumlahnya mencapai satu SSK (satuan setingkat kompi) atau 100 personel.

Selama bertugas, ia dibekali satu unit senjata flassball antiriot gun (AGL NARM 38) yang memiliki enam peluru gas air mata, sejak awal sampai sekarang belum satupun terpakai.

"Selama bertugas saya belum sampai menembakkan senjata ini, Alhamdulillah masih aman terjaga," katanya.

Setiap hari Alma beraktivitas melakukan penjagaan dengan membawa flassball antiriot gun yang beratnya sekitar empat kilogram.

Menurut Alma, hal yang paling dikangeninya saat Idul Fitri adalah sungkeman dengan kedua orang tuanya serta kakek dan neneknya.

"Alhamdulillah keluarga saya masih utuh, kalau kangen paling telponan, sehari bisa tiga kali," kata Alma.

Selama bertugas di Jakarta, Alma mengaku mendapat banyak pengalaman berarti terutama menambah silaturahim dengan sesama anggota Polri yang berasal dari berbagai daerah.

Alma yang hobi memelihara burung Lovebird ini pernah mengalami duka ketika bertugas di Jakarta mengamankan Pemilu yakni ketika tiga burung Lovebird miliknya mati karena terlambat diberi makan.

"Paling saya ngomel aja, sedih juga kalau peliharaan yang kita sayangi meninggal dunia," kata pemilik 25 ekor Lovebird ini.

Alma mengaku penugasan di Jakarta merupakan tugas terlama yang pernah diterimanya. Awalnya mereka diperintahkan bertugas dari tanggal 17 sampai 23 Mei. Tetapi karena ada kericuhan, tugas mereka jadi diperpanjang sampai tanggal 30 Juni mendatang.

"Yang repot itu tugasnya diperpanjang tiba-tiba sementara kita tidak bawa bekal persiapan yang memadai, tapi harus ikhlas demi tugas negara," kata Alma yang pernah tidak mandi selama tiga hari saat mengawal di KPU RI.


Baca juga: Polda Jatim siagakan 300 personel Brimob-Sabhara di Sampang

Baca juga: Tim K-9 dibantu Sabhara Polda Papua temukan jenazah korban banjir

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019