Tim pencuci kereta ini adalah sekelompok orang yang bertugas membersihkan bagian dalam dan luar kereta, memastikannya selalu bersih dan nyaman untuk calon penumpang.
"Kami ada lima belas orang dalam satu shift, tugasnya berbeda-beda, ada yang mencuci bagian luar seperti saya, ada juga yang membersihkan di dalam, ada juga yang isi air di atas," ungkap Fario Candra, salah satu petugas pencuci kereta, ketika ditemui saat bekerja di Stasiun Pasar Senen, Jumat.
Pekerjaan pencuci kereta terhitung cukup berat, dalam satu periode jam kerja mereka harus membersihkan lima kereta yang masing-masing memiliki 12 gerbong dan menghabiskan waktu sekitar satu jam.
Meski terkesan remeh, tim pencuci kereta memiliki tanggung jawab penting untuk memastikan penampilan kereta, baik eksterior dan interiornya, selalu bersih dan rapi.
"Kan tidak enak melihat jendela kotor karena debu atau bagian luar kusam. Makanya kita cuci biar tetap bersih," ungkapnya.
Tidak hanya membersihkan, mereka juga memiliki tugas untuk mengisi air yang digunakan di kereta, yang harus dilakukan dengan hati-hati karena berdekatan dengan kabel arus listrik.
"Paling sulit itu pengisian air, karena harus naik ke atas dan itu bahaya karena dekat kabel listrik," ungkapnya.
Menurut Fario, pekerjaannya memberi kebanggaan tersendiri karena membuat orang nyaman dalam perjalanan, apalagi saat musim Lebaran ketika ratusan ribu orang akan menggunakan kereta untuk kembali ke kampung halaman.
"Saya bekerja ini halal, membuat kereta bersih untuk orang lain. Mereka juga kan jadi nyaman saat jalan. Orang-orang libur lalu kita kerja tidak apa-apa, demi orang banyak," kata warga asal Bekasi itu.
Fario dan rekan-rekannya di tim pembersih tetap ditugaskan bekerja saat Lebaran, tapi itu tidak membuat mereka terlalu bersedih karena paham sudah merupakan bagian dari tanggung jawab pekerjaan.
"Kami sudah tahu risikonya. Saat perusahaan minta kita bekerja, kami siap karena sudah diberitahu sebelumnya," ujar Heriyanto, salah satu anggota tim pencuci kereta di Stasiun Pasar Senen.
Heriyanto bahkan mengaku tidak sempat ikut melaksanakan sholat Ied di dekat rumah karena takut terlambat tiba di Stasiun Pasar Senen, karena jarak rumahnya yang cukup jauh.
"Sebenarnya bisa sholat karena masuk jam 9, tapi saya butuh waktu lama untuk datang ke sini karena rumah saya di Citayam akhirnya saya sudah jalan dari pagi sekali," ujarnya.
Stasiun Pasar Senen merupakan salah satu stasiun favorit para pemudik dari Jakarta. Total sebanyak 330.679 penumpang telah berangkat dari stasiun yang melayani kereta kelas bisnis dan ekonomi itu dalam periode 26 Mei-7 Juni 2019.
Baca juga: Stasiun Pasar Senen berangkatkan 26.839 pemudik "H+1" Lebaran
Baca juga: Pemudik di Stasiun Pasar Senen membeludak di ruang tunggu
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019