"KM Gandha Nusantara 10 sudah mulai dipergunakan pada penjemputan penumpang dan wisatawan dari KM Kelimutu yang tiba di Karimunjawa pada Sabtu (8/6) pagi," kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Yahya Kuncoro saat dihubungi melalui telepon dari Semarang, Minggu.
Ia menjelaskan kapal rede berfungsi membawa penumpang dari atau ke kapal menuju dermaga karena ukuran kapal penumpang PT Pelni yang berukuran besar tidak dapat bersandar di dermaga.
Selain itu kapal rede juga dapat meningkatkan konektivitas antarpulau khususnya pelayanan di sektor transportasi laut di mana kapal besar tidak dapat bersandar di dermaga.
Selama ini, kapal penyeberangan yang berukuran besar tidak bisa sandar di Dermaga Karimunjawa karena faktor kedalaman alur sehingga para penumpang dan wisatawan harus dijemput menggunakan kapal tradisional.
PT Pelni mengoperasikan dua kapal dari Semarang yakni KM Kelimutu dan KM Lawit ke Kepulauan Karimunjawa dari 26 unit kapal yang dimiliki.
"Karena kondisi kedalaman air di dermaga Karimunjawa tidak memungkinkan bagi dua kapal Pelni yang memiliki ukuran cukup besar, maka selama ini kami bermitra dengan pelayaran rakyat (kapal tradisional) untuk menransfer penumpang dari dan ke kapal" ujarnya.
Menurut dia, dengan beroperasinya kapal rede tersebut akan semakin meningkatkan dan memperkuat faktor keselamatan penumpang maupun wisatawan dalam perjalanannya menuju Kepulauan Karimunjawa.
"Dengan adanya kapal rede, transfer penumpang lebih aman karena secara teknis kapal rede dibuat lebih 'safety' bagi para penumpang dan ABK," katanya.
Yahya menyebutkan PT Pelni memiliki paket wisata bahari di Karimunjawa sehingga dengan beroperasinya kapal rede tersebut akan meningkatkan pelayanannya dengan tetap bermitra dengan kapal tradisional dalam melayani wisatawan.
"Pelni melayani wisata bahari setiap dua minggu sekali berangkat Jumat malam kembali Minggu sore dan masih bermitra dengan kapal tradisional untuk pelayanan dari dermaga ke objek-objek wisata bahari di Karimunjawa yang dilayani oleh Pelni," ujarnya.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019