Sampit (ANTARA) - Aktivitas ekonomi masyarakat di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, 4 hari setelah Lebaran 2019 berangsur normal, khususnya di pasar, meski harga kebutuhan pokok masih tinggi.

"Saya rasa wajar saja karena belum semua pedagang kembali berjualan. Selain itu, pasokan juga masih terbatas dan sebagian barang merupakan stok sebelum Lebaran sehingga harganya masih sesuai dengan saat pembelian," kata Ati, pedagang di Sampit, Minggu.

Pantauan di Pasar Keramat, aktivitas jual beli berangsur normal meski terlihat beberapa toko dan lapak yang masih tutup karena pemilik dagangan belum kembali dari berlebaran di kampung halaman mereka di luar Kotawaringin Timur.

Los pasar ikan di pasar itu juga terlihat kembali ramai. Ragam ikan yang dijual juga jauh lebih banyak dibanding hari-hari sebelumnya sehingga pembeli lebih banyak pilihan.

Pedagang mengaku bahwa pada hari ini pasokan ikan mulai lancar sehingga ikan yang mereka jual juga lebih banyak. Beberapa hari ke depan diperkirakan pasokan akan makin lancar karena makin banyak pemasok yang mendistribusikan ikan kepada pedagang.

Meski aktivitas berangsur normal, pembeli mengeluhkan harga kebutuhan konsumsi masih tinggi. Harga umumnya bertahan tinggi seperti saat menjelang lebaran sehingga cukup membebani.

Harga bawang merah Rp38 ribu per kilogram dan bawang putih Rp45 ribu/kg. Harga itu, menurut dia, cukup tinggi karena saat kondisi normal harga bawang merah hanya Rp18 ribu sampai Rp20 ribu/kg, sedangkan bawang putih Rp22 ribu/kg.

Harga ayam potong juga masih cukup tinggi sebesar Rp38 ribu hingga Rp40 ribu/kg. Harga itu jauh lebih tinggi daripada saat kondisi normal sebesar Rp24 ribu/kg.

Sementara itu, harga ikan juga masih tinggi, seperti ikan bawal Rp50 ribu/kg, selar Rp40 ribu/kg, patin Rp29 ribu/kg, nila Rp38 ribu/kg, udang kecil Rp50 ribu/kg, dan ikan emas Rp38 ribu/kg.

"Beberapa hari ke depan saya perkirakan harga mulai turun. Kalau pasokan kembali lancar dan stok mencukupi, biasanya harga akan kembali normal. Itu berlaku untuk semua jenis barang," kata Maria, pedagang lainnya.

Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019