Bukittinggi, (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Bukittinggi, Sumatera Barat menyebut penyebab kecelakaan tunggal yang terjadi di wilayah PLTA Batang Agam, Kecamatan Baso disebabkan jalanan yang licin dan kurangnya penerangan.

"Saat kejadian Minggu (9/6) malam kondisi cuaca sedang hujan dan penerangan jalan juga kurang, sehingga diperkirakan kondisi ini yang menyebabkan kecelakaan," kata Kepala Unit Laka Lantas Satuan Lalu Lintas Polres Bukittinggi Iptu Novandri di Bukittinggi, Senin.

Berdasarkan keterangan sementara yang diperoleh dari Rasyid Akbar, sopir mobil Kijang Innova yang mengalami kecelakaan, kondisi jalanan yang licin menyebabkannya kehilangan kendali dan suasana di lokasi gelap.

"Sopir tersebut juga menyatakan tidak dalam keadaan lelah. Rombongan dari Payakumbuh hendak pulang ke Koto Baru, di Payakumbuh mereka hanya bersilaturahim," katanya.

Ia menyebutkan di lokasi kejadian yang berada di sekitar perbatasan Kabupaten Agam dengan Kabupaten Limapuluh Kota tersebut, pihaknya sudah memasang imbauan berisi informasi agar pengendara meningkatkan kehati-hatian ketika melintas di area tersebut.

"Area itu memang daerah rawan kecelakaan ada tebing dan jurang. Kami sudah pasang imbauan agar berhati-hati dan kurangi kecepatan. Kami harap bisa menjadi perhatian bagi para pengemudi yang melintas," ujarnya.

Sebelumnya mobil Kijang Innova dengan nomor polisi BA 1751 BP datang dari arah Payakumbuh menuju Koto Baru masuk jurang dengan kedalaman sekitar 100 meter di wilayah PLTA Batang Agam.

Kecelakaan tunggal tersebut terjadi pada Minggu (9/6) sekitar pukul 21.10 WIB.

Terdapat 10 penumpang di dalam mobil naas itu di mana delapan di antaranya sudah dievakuasi dan dua orang lain masih dalam pencarian.

Korban yang sudah berhasil dievakuasi dalamkeadaan selamat dan menjalani perawatan di rumah sakit di Payakumbuh adalah Yesi Novita(40), Khairani (9), Putri Hidayah (11), Intan Okti Syaputri (23), M Alvin (19), Syafril(60), Rasyid Akbar (18), sedangkan korban meninggal adalah Putri Najwa (7).

Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019