"Puncak arus balik diprediksi dua atau tiga hari sebelum jadwal masuk sekolah. Artinya, H+5 dan H+6," ujar Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Terminal Kampung Rambutan Thofik Winanto ketika ditemui di Jakarta, Senin.
Menurut dia, prediksi itu mengacu pada para penumpang yang masih memanfaatkan jatah cuti tahunan dan libur anak sekolah.
"Saya pernah komunikasi dengan beberapa penumpang, ada yang masih liburan di daerah memanfaatkan libur sekolah yang masih berlangsung," katanya.
Berdasarkan data arus balik angkutan Lebaran di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur sejak satu H+1 hingga H+4 jumlah penumpang mencapai 66.745 orang.
Ia menjelaskan arus balik sejak H+1 hingga H+4 memang mengalami kenaikan, namun tidak terlalu signifikan.
"Penumpang datang juga masih didominasi dari bus-bus yang berasal dari Jawa Barat, seperti Sumedang, Tasikmalaya, Garut, Cianjur, Sukabumi," katanya.
Ia menambahkan untuk bus yang datang dari Jawa Tengah, seperti dari wilayah Cilacap, Pemalang, dan Tegal. Sementara dari Jawa Timur berasal dari Madiun dan Surabaya.
Mengantisipasi puncak arus balik, pihaknya juga berkoordinasi dengan TNI, Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja dalam mengantisipasi tindak kriminal. Terdapat juga kamera CCTV di setiap sudut terminal.
Sementara itu, Kapolsubsektor Terminal Bus Kampung Rambutan Iptu Heru Siswanto menyatakan tidak ada tindak kriminal yang terjadi di terminal tersebut sejak 29 Mei atau tujuh hari sebelum Lebaran (H+7) hingha H+4 Lebaran 2019.
"Alhamdulillah sejauh belum ada. Mudah-mudahan tidak akan ada," ujar Heru Siswanto.
Ia mengatakan di Terminal Kampung Rambutan terdapat Pos Komando Terpadu Gabungan TNI, Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja. Terdapat juga kamera CCTV di setiap sudut terminal.
"Sebanyak 114 personel keamanan gabungan disiagakan di Terminal Kampung Rambutan," ucapnya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019