“Sebelum biduk sudah ada data penduduk non permanen, jadi pemilihan lokasinya berdasarkan data tersebut,” ujar Kepala Sudin Dukcapil, Remon Mastadian, di RPTRA Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu.
Menurut Remon, Bina Kependudukan (biduk) dilakukan dengan cara sosialisasi dan langsung mendatangi pemukiman warga yang dimulai 26 Juni di Rusun Petamburan hingga akhir Oktober mendatang.
“Dijadwalkan pada 10 tempat hingga Oktober nanti, tapi lokasinya masih tentatif,” kata dia.
Baca juga: BPS: Penduduk miskin di DKI Jakarta menurun 0,02 persen
Baca juga: DKI serentak mendata pendatang baru pada 10 Juli
Baca juga: DKI kerahkan ratusan petugas guna mendata pendatang baru
10 lokasi itu yakni, Rusun Petamburan, Kelurahan Kwitang, Kelurahan Kramat, dan Kelurahan Duri Pulo pada Juli mendatang. Sedangkan pada Agustus di dua tempat yakni Apartemen Grand Kartini dan Kelurahan Galur.
Sedangkan pada September, Kelurahan Cikini dan Kelurahan Cideng. Kemudian pada Oktober di Kelurahan Cempaka Baru dan Kelurahan Rawasari.
Ia menyampaikan, berdasarkan pendataan penduduk non permanen di seluruh wilayah Jakarta Pusat pada 14 hingga 24 juni terdapat 7.999 jiwa yang terdiri dari 3.491 jiwa merupakan pendatang baru paska Lebaran 2019.
Tujuan biduk tersebut menurut Ramon, untuk membina masyarakat agar taat dan tertib adminstrasi pendudukan dan pendataan penduduk non permanen.
Sementara itu, pada biduk hari pertama di Rusun Petamburan Sudin Dukcapil Jakpus melayani 274 data kependudukan dengan rincian 137 KTP, 67 Kartu Identitas Anak (KIA), dan 43 akte.
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019