"Saya sih menyambut baik penyelenggaraan, karena itu pasti akan meningkatkan ekonomi. Dan Jakarta memang harus punya even - even bertaraf internasional yang sifatnya tahunan," kata Taufik, saat dihubungi di Jakarta Pusat, Senin.
Menurut dia, dengan gelaran balap mobil bergengsi Formula E diperkirakan ekonomi akan tumbuh dengan masuknya puluhan ribu orang yang akan datang ke Jakarta.
"Dari sektor ekonomi menurut saya menguntungkan. Kedua dari sektor campaign ke Jakarta kota yang sejajar dengan kota - kota lain di dunia," kata Taufik.
Dia jelaskan ketika ada penyelenggaraan yang bertaraf internasional, maka menggambarkan kota Jakarta aman dan banyak positifnya.
Juga baca: Jakarta tuan rumah Formula E, pengamat: Tak serumit F1
Juga baca: DPRD DKI: Jakarta buat terobosan jadi tuan rumah Formula E 2020
Juga baca: Vergne juara ganda pertama Formula E
Mengenai tempat penyelenggaraan Formula E, Taufik sampaikan hal itu tidak terlalu repot misalnya di jalan raya Jakarta saat libur.
Formula E adalah turnamen balapan terpopuler kedua sesudah Formula 1. Bedanya dengan Formula 1, Formula E menggunakan mesin bertenaga listrik sehingga bebas emisi, dan diadakan di jalan raya yang diubah jadi sirkuit sementara.
Sejak tiga bulan lalu persiapan pertemuan ini telah dilakukan. Pertemuan dibuat tanggal 13 Juli 2019, bersamaan dengan putaran final Sesi 6 Formula-E. Tim dari Formula E juga sudah datang khusus untuk melakukan uji lapangan di Jakarta pada 8-9 Juli lalu.
Puncaknya adalah negosiasi pada Sabtu, 13 Juli di New York. Bernegosiasi dengan Alexandro Agag dan Alberto Longo, para pemimpin tertinggi yang juga legenda di dunia balap mobil.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019