... kurang menarik dari sisi kemasan...
Jakarta (ANTARA) - Desain kemasan produk mainan buatan dalam negeri masih menjadi kendala dalam menarik minat konsumen untuk berbelanja di Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur.

"Pembeli kurang berminat pada mainan lokal, karena kurang menarik dari sisi kemasan," kata Ogle, pedagang mainan di Pasar Gembrong, Kamis.

Dia menjelaskan bahwa kemasan mainan buatan dalam negeri hanya dibungkus kantong plastik, sementara mainan impor dibungkus kardus yang disematkan desain kemasan berwarna cerah.

"Kita ambil contoh kitchen set; harga impor dari China Rp210.000 dengan bungkus kardus yang bisa dijadikan koper, sedangkan lokal hanya Rp75.000 berbungkus plastik. Beda kemasan, beda harga," ujarnya.

Selain itu, untuk jumlah produk, pelaku industri mainan buatan dalam negeri dinilai belum mampu menyediakan barang secara rutin sehingga seringkali menyebabkan kekosongan mainan di pasar-pasar.

Juga baca: Satpol PP tertibkan Pasar Gembrong

Juga baca: Harga mainan impor naik 10 persen

Juga baca: Beli mainan di Pasar Gembrong "baru" lebih aman

"Mencari (mainan buatan dalam negeri) sulit, jarang, kadang mesti pesan dulu," ucap Samsul, salah seorang pedagang mainan lainnya.

Samsul menuturkan bahwa produk mainan lokal sebenarnya memiliki potensi yang besar untuk bersaing dengan mainan impor. Dari sisi produk, ungkapnya, mainan lokal memiliki kualitas yang lebih bagus dan awet dibandingkan produk mainan impor.

"Untuk beberapa jenis mainan, kualitas produk lokal ada yang baik dan disukai pembeli. Kendalanya itu tadi, kemasan dan kuantitas barang," ucapnya.

Di Pasar Gembrong, beberapa jenis mainan lokal antara lain gambaran kertas, boneka, perahu getek, perlengkapan dapur, pedang-pedangan, raket, boneka hingga kereta dorong yang dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp5.000 hingga Rp200.000.

Adapun untuk jenis mainan impor didominasi remote control, seperti mobil, tank dan helikopter.

"Beli untuk anak, buatan dalam negeri atau impor, sama saja. Yang penting mereka suka," kata Rahmat, salah seorang pembeli mainan.

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019