Semarang (ANTARA) - Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, menilai sosok Kepala Badan Intelijen Negara, Budi Gunawan, memiliki peran tersendiri melalui "kerja senyap" dalam perkembangan politik beberapa waktu terakhir.

Hal tersebut dia katakan usai menjadi pembicara kunci dalam Seminar Nasional "Manusia dan Politik Kebudayaan" di Universitas Diponegoro, Semarang, Jumat, menanggapi keberadaan kepala BIN dalam dua pertemuan penting tokoh politik Indonesia.

Budi Gunawan --biasa disebut BG-- disebut-sebut menjadi sosok di balik pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto, serta pertemuan antara Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dan Prabowo belum lama ini.

Jokowi dan Prabowo menjadi kontestan pada Pemilu 2019 bersama pasangannya masing-masing, yaitu KH Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno.

Puan juga hadir dan duduk bersama di meja makan saat pertemuan Megawati-Prabowo terjadi di rumah pribadi Megawati, di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, beberapa hari lalu. Budi Gunawan pernah juga menjadi ajudan Megawati saat politisi ini menjadi presiden, menggantikan Abdurrahman Wahid (Gus Dur). 

"Pak Budi Gunawan sebagai Kepala BIN punya peran tersendiri, kerja senyap," kata Puan. Jika Budi Gunawan disebut sebagai sosok pemersatu, ia menilai hal tersebut dapat dilihat nanti ke depan.

Menurut dia, jika ada orang yang bisa menjadi sosok pemersatu, maka akan sangat baik bagi bangsa ini.

Sebelumnya diberitakan, politisi PKS, Aboebakar Alhabsyi, menyebut sang purnawirawan jenderal polisi ini sebagai aktor di balik pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto, dalam forum makan siang bersama dengan menu nasi goreng.

"Saya memberikan apresiasi kepada Pak Budi Gunawan dapat menyiapkan pertemuan itu dengan indah, cantik, dan selesai. Sangat jarang, orang seperti Pak Budi Gunawan yang dapat mempertemukan dua tokoh yang berbeda pandangan," kata Aboebakar.

Pewarta: Immanuel C Senjaya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019