Pengungsi Palestina terimbas penyetopan bantuan dana untuk UNRWA
Selasa, 30 Januari 2024 09:27 WIB
Seorang anak Palestina berada di dekat kantong berisi tepung yang didistribusikan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di tengah konflik yang berlangsung antara Israel dan Hamas di Rafah, selatan Jalur Gaza, Senin (29/1/2024). Sejumlah negara donor menyetop bantuan dana untuk UNRWA usai beberapa staf diduga terlibat dalam serangan Hamas 7 Oktober lalu. Sejak agresi Israel ke Jalur Gaza, sebanyak 2 juta warga Palestina di wilayah itu bergantung pada bantuan UNRWA. ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/Spt.
Seorang pria Palestina menggunakan kursi roda untuk mengangkut kantong berisi tepung yang didistribusikan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di tengah konflik yang berlangsung antara Israel dan Hamas di Rafah, selatan Jalur Gaza, Senin (29/1/2024). Sejumlah negara donor menyetop bantuan dana untuk UNRWA usai beberapa staf diduga terlibat dalam serangan Hamas 7 Oktober lalu. Sejak agresi Israel ke Jalur Gaza, sebanyak 2 juta warga Palestina di wilayah itu bergantung pada bantuan UNRWA. ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/Spt.
Wanita Palestina duduk di dekat kantong berisi tepung yang didistribusikan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di tengah konflik yang berlangsung antara Israel dan Hamas di Rafah, selatan Jalur Gaza, Senin (29/1/2024). Sejumlah negara donor menyetop bantuan dana untuk UNRWA usai beberapa staf diduga terlibat dalam serangan Hamas 7 Oktober lalu. Sejak agresi Israel ke Jalur Gaza, sebanyak 2 juta warga Palestina di wilayah itu bergantung pada bantuan UNRWA. ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/Spt.
Komentar
Neng Ranie
13 Februari 2024
Diamnya dunia hari ini atas pemangkasan anggaran UNRWA, seolah merestui perubahan tersebut. Padahal dana ini sangat dibutuhkan di tengah makin beratnya penderitaan rakyat Palestina, termasuk anak-anak yang tak berdosa. Hal ini membuktikan nihilnya empati dan rasa kemanusiaan dunia atas penderitaan muslim Palestina. Pun bukti bagaimana rusaknya tata kehidupan hari ini, buruknya sistem yang berkuasa (kapitalisme). Sebagian pemimpin negara Islam lainnya pun turut diam. Mereka yang mengaku seorang muslim tapi tidak menjalankan ajaran Islam. Dimana Islam mengajarkan tentang menghormati nyawa manusia, apalagi warga sipil di medan perang, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, termasuk pada umat lain yang membutuhkan bantuan. Karena Islam untuk Rahmat bagi seluruh alam.