Tradisi perang api jelang Hari Raya Nyepi bersihkan diri dari unsur jahat
Minggu, 10 Maret 2024 18:17 WIB
Sejumlah umat Hindu saling serang menggunakan api yang disulut pada seikat daun kelapa kering (bobok) saat tradisi perang api di Lingkungan Negara Sakah, Mataram, NTB, Minggu (10/3/2024). Tradisi perang api yang diadakan sehari menjelang perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 itu memiliki makna membersihkan diri dari unsur-unsur jahat dan menjauhkan malapetaka sebelum melakukan tapa brata penyepian. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/Spt.
Sejumlah umat Hindu saling serang menggunakan api yang disulut pada seikat daun kelapa kering (bobok) saat tradisi perang api di Lingkungan Negara Sakah, Mataram, NTB, Minggu (10/3/2024). Tradisi perang api yang diadakan sehari menjelang perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 itu memiliki makna membersihkan diri dari unsur-unsur jahat dan menjauhkan malapetaka sebelum melakukan tapa brata penyepian. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/Spt.
Sejumlah warga membawa "bobok" (seikat daun kelapa kering) yang relah disulut api saat tradisi perang api di Lingkungan Negara Sakah, Mataram, NTB, Minggu (10/3/2024). Tradisi perang api yang diadakan sehari menjelang perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 itu memiliki makna membersihkan diri dari unsur-unsur jahat dan menjauhkan malapetaka sebelum melakukan tapa brata penyepian. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/Spt.