Kebutuhan tersebut telah memerhatikan antisipasi kebutuhan selama Ramadhan, libur Idul Fitri, serta kebijakan dan stimulus pemerintah kepada masyarakatJakarta (ANTARA) - Bank Indonesia menyiapkan uang tunai sebesar Rp157,96 triliun untuk kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri pada 2020 atau turun 21 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
"Kebutuhan tersebut telah memerhatikan antisipasi kebutuhan selama Ramadhan, libur Idul Fitri, serta kebijakan dan stimulus pemerintah kepada masyarakat selama periode penanganan dampak pandemi COVID-19," kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Kamis.
Marlison mengatakan ada tiga hal yang mendasari turunnya penyiapan uang tunai pada periode ini yaitu jumlah hari libur yang berkurang dari 12 hari menjadi lima hari, pemberian THR yang hanya diberikan kepada ASN serta TNI Polri golongan tiga ke bawah serta imbauan pemerintah untuk tidak melakukan mudik.
Ia memproyeksikan kebutuhan uang tunai tertinggi pada periode Ramadhan dan Idul Fitri pada 2020 terjadi di daerah Jabodetabek yaitu sebesar Rp38 triliun.
Marlison juga menambahkan layanan penukaran uang kepada masyarakat yang biasanya disediakan melalui penyediaan penukaran di lokasi umum seperti Monas dan pasar tradisional tidak lagi dilakukan, karena hanya disediakan melalui loket di bank.
Kebijakan itu dilakukan dengan memerhatikan aspek kemanusiaan dan kesehatan masyarakat dalam memitigasi penyebaran COVID-19.
Terkait hal tersebut, BI telah berkoordinasi dan meminta perbankan, agar dalam memberikan layanan penukaran uang dapat menegakkan protokol pencegahan COVID-19 pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat.
"Protokol itu antara lain penggunaan masker, pemindaian suhu tubuh, dan penerapan pembatasan fisik," kata Marlison.
Ia memastikan penukaran untuk masyarakat akan dilayani oleh 3.742 Kantor Cabang (KC) bank di seluruh Indonesia, yang terdiri atas 344 KC bank di daerah Jabodetabek dan 3.398 KC bank di wilayah luar Jabodetabek mulai 29 April hingga 20 Mei 2020.
BI juga akan selalu berkoordinasi dengan perbankan dan Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah guna memastikan tersedianya uang yang layak edar dan terus mengedukasi masyarakat tentang kedisiplinan dalam menjaga higienitas saat bertransaksi dengan uang tunai guna memitigasi penyebaran COVID-19.
Dalam mencegah perluasan penyebaran COVID-19, BI ikut mengimbau masyarakat untuk menggunakan transaksi pembayaran secara nontunai melalui digital banking, uang elektronik, dan QR Code Pembayaran dengan standar QRIS (QR Code Indonesian Standard).
Baca juga: Uang beredar tumbuh 12,1 persen jadi Rp6.440,5 triliun pada Maret 2020
Baca juga: BI optimistis ekonomi RI membaik triwulan ketiga 2020
Baca juga: BI proyeksikan pertumbuhan ekonomi 2021 pada kisaran 6,6-7,1 persen
Pewarta: Satyagraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020