Pjs. Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni, Opik Taupik mengatakan kapal yang disiagakan tersebut diprioritaskan untuk mengangkut barang logistik, obat-obatan, peralatan medis, dan barang esensial yang dibutuhkan di daerah.
"Dari Sabang sampai Merauke kita siapkan dan protokol kesehatan tetap kami jalankan, kapal kami semprot disinfektan secara rutin," ujar Pjs. Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero) Opik Taupik, di Jakarta, Senin.
Opik mengatakan, kapal muatan besar yang disiagakan bisa diisi penumpang dengan sejumlah ketentuan dan pengecualian.
Baca juga: Pelni Makassar setop penjualan tiket selama 12 hari
Adapun penumpang transportasi untuk pelayaran perintis, pemulangan ABK WNI pada kapal asing, penumpang dengan kepentingan keluarga yang sakit, meninggal, atau bersalin, dan penumpang rutin terbatas dalam satu kecamatan, satu kabupaten, dan atau satu provinsi dengan persyaratan pelayaran antar pulau wilayah tersebut.
Penumpang yang dikecualikan harus memenuhi syarat seperti memiliki surat izin perjalanan atau surat izin keluar/masuk (SIKM), surat keterangan lurah setempat jika ada keluarga meninggal atau bersalin, atau surat izin dari atasan di kantor.
Ia menyebut, Ketentuan itu berdasarkan Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 Selama Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriah.
“Mereka yang bisa menaiki kapal Pelni di masa peniadaan mudik ini adalah yang TKI yang baru pulang, WNI dari pelabuhan negara perbatasan, misalnya dari Batam, Tarakan, dan Nunukan. Juga TNI, Polri, ASN yang pulang bertugas,” katanya.
Baca juga: Pelni Tanjungpinang tetap angkut penumpang mudik khusus wilayah Kepri
Opik menambahkan, pihaknya menyiapkan 26 unit kapal dengan seat terpasang 34.309 pax. Lalu, kesiapan alat keselamatannya meliputi lifeboat 230 unit, lifebouy 451 unit, lifejacket 72.140 unit dan liferaft 1.885 unit.
Kemudian untuk kapal perintis Pelni sejumlah 45 armada, seat terpasangnya mencapai 17.604 pax dengan kesiapan alat keselamatan meliputi lifeboat 122 unit, lifebouy 436 unit, lifejacket 21.252 unit dan liferaft 867 unit.
Tidak hanya itu, sebelum menaiki kapal, penumpang wajib melampirkan hasil swab antigen test 1x24 jam. Pelni juga memasang alat skrining GeNose di 26 armada secara bertahap, yang saat ini sudah tersedia di KM Kelud dan KM Dorolonda. Sementara di pelabuhan laut juga disiapkan GeNose diantaranya Pelabuhan di Belawan, Surabaya, Jakarta, Makassar, dan Bali.
"Untuk penanganan Covid-19, ada ruang karantina. Jika ada penumpang positif, akan tetap kami turunkan di pelabuhan tujuan, bkn di pelabuhan terdekat," katanya.
Selain itu, Pelni juga menyiagakan kapal angkutan logistik terutama di kondisi puncak musim mendekati lebaran, sekitar H-60 hingga H-50.
"Kemudian, penjualan tiket dari 22 April hanya di loket kantor cabang, jadi secara online dan travel agent ditutup sementara hingga 20 Mei," katanya.
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021