Menurut Raihan, bulan Ramadhan dapat dikatakan sebagai momen emas bagi UMKM untuk memaksimalkan kehadirannya secara digital. Meski saat ini sudah memasuki pekan kedua Ramadhan, Raihan menilai tidak ada salahnya melakukan transformasi digital mulai sekarang sebab puncak transaksi biasanya terjadi jelang Hari Raya.
Baca juga: Tips gunakan SEO tepat bagi UMKM di ruang digital
"Ramadhan sudah masuk minggu kedua, mungkin ada sebagian yang mengurungkan niatnya buat transformasi digital karena merasa terlambat. Sebetulnya awal Ramadhan ini masih menjadi momen emas. Biasanya puncak transaksi untuk bisnis UMKM terjadi di akhir-akhir bulan hingga lebaran," kata Raihan dalam acara "Buka Puasa Bareng Exabytes Indonesia" di Jakarta, Rabu.
Berikut tiga strategi yang dapat diterapkan UMKM untuk memaksimalkan bisnisnya di bulan Ramadhan.
Bangun kehadiran daring (online) yang efektif dan kuat
Kehadiran jenama secara daring menjadi aspek penting, terutama di tengah pandemi, sehingga memungkinkan bisnis dapat menjangkau pelanggan di manapun dan kapanpun.
Untuk membangun kehadiran jenama di dunia daring, hal pertama yang perlu dilakukan pelaku UMKM adalah melakukan perencanaan dan mempersiapkan infrastruktur digital. Dengan infrastruktur yang memadai, kegiatan proses bisnis akan menjadi efektif dan lebih terarah untuk mendapatkan keuntungan.
"Sebagai contoh, kita bisa membuat konten video di YouTube atau melalui media sosial dan dibantu dengan digital ads," ujar Raihan.
Baca juga: Lima hal ini wajib diperhatikan saat membuat situs web
Ia menilai bahwa marketplace menjadi platform yang paling umum digunakan pelanggan untuk bertransaksi, namun tidak menutup kemungkinan untuk memaksimalkan kanal website bisnis untuk menampilkan etalase produknya sendiri sehingga tidak terdistraksi dengan kompetitor lainnya.
Selain itu, pelaku UMKM perlu memanfaatkan insight atau informasi terkini seputar konsumen untuk melakukan perencanaan efektif agar bisnis tetap bisa berjalan dan bersaing. Raihan juga menggarisbawahi pentingnya pelaku bisnis mengenali momentum yang tepat untuk melakukan promosi dengan merujuk pada data kenaikan penelusuran produk di internet.
"Misalnya, ketika kita menjual produk F&B, kita harus tahu kapan momen-momen tepat saat konsumen melakukan tingkat pencarian yang tinggi di waktu-waktu tertentu," katanya.
Buat konten yang dipersonalisasikan untuk menarik keterlibatan audiens
"Setelah kita memiliki infrastruktur yang baik dan memadai, alangkah baiknya kita bisa memberikan konten yang menarik untuk konsumen kita sendiri," kata Raihan.
Ia menjelaskan bahwa konten yang dipersonalisasikan memiliki sejumlah manfaat, antara lain meningkatkan engagement rate atau jumlah rata-rata interaksi, menjalin relasi yang lebih baik dengan pelanggan, serta meningkatkan loyalitas pelanggan.
Adapun untuk membuat konten menarik, pelaku UMKM disarankan melakukan riset audiens terlebih dahulu. Kemudian tentukan buyer persona atau representasi dari target pelanggan. Setelah itu, barulah pelaku bisnis dapat membuat perencanaan konten yang akan dipublikasikan untuk konsumen.
Berikan pengalaman berbelanja yang mulus dan lancar
Dengan menyediakan platform daring, Raihan mengatakan bahwa pelaku UMKM juga perlu memberikan pengalaman berbelanja yang lebih lancar dengan tetap memenuhi kecenderungan atau keinginan pelanggan, mulai dari memastikan tingkat keamanan, kemudahan, dan menyediakan variasi produk.
"Jadi, lebih ke arah menjaga pelayanan dan menjaga loyalitas pelanggan untuk bisa nyaman berbelanja di toko online-nya masing-masing," tutur Raihan.
Dengan memenuhi keinginan pelanggan, maka perjalanan pelanggan dalam menemukan produk hingga melakukan pembelian produk akan semakin lancar.
Baca juga: Sandiaga Uno ungkap 3 tips sukses berusaha bagi pelaku ekonomi kreatif
Baca juga: UMKM lokal bagikan tips berjualan daring di tengah pandemi
Baca juga: Kiat buru kuliner UMKM di Gofood ala "food vlogger" Mgdalenaf
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022