Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan seluruh peralatan penunjang keselamatan penerbangan di Bandara Soekarno Hatta dalam keadaan prima, guna mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2022.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, mengatakan mudik tahun 2022 diperkirakan menjadi mudik tersibuk, akibat selama dua tahun terakhir banyak warga yang tertahan tidak mudik.

"Karenanya, kami terus memastikan bahwa seluruh peralatan yang dimiliki BMKG berjalan dengan baik tanpa gangguan sekecil apapun,” ungkap Dwikorita saat berkunjung ke Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten.

Dwikorita mengatakan data-data seperti iklim dan cuaca, arah angin, curah hujan dan sebagainya yang dikeluarkan BMKG sangat penting dalam membuat rencana penerbangan (flight plan). Data tersebut berperan penting dalam menjamin keselamatan dan kenyamanan penumpang.

Baca juga: BMKG prakirakan sebagian wilayah Indonesia diguyur hujan lebat

Baca juga: Jakarta cerah berawan pada Kamis pagi


Dalam kunjungannya ke Bandara Soekarno Hatta, Dwikorita meninjau kesiapan sejumlah peralatan pengamatan di ujung landasan Bandara Soekarno Hatta. Di antaranya, Automated Weather Observing System (AWOS), Lidar Wind Detection, LLWAS ( Low Level Wind Shear Alert System), TDWR (Terminal Doppler Weather Radar), Avimet Integrasi, dan Awaire.

Seluruh peralatan tersebut berfungsi memantau dan mendeteksi suhu dan kelembaban, tekanan, curah hujan, arah dan kecepatan angin, geser angin (wind shear), dan radiasi matahari guna keperluan take off dan landing seluruh pesawat.

“Alat-alat ini berperan penting dalam menjaga keselamatan penerbangan terutama saat take off dan landing ataupun selama berada di jalur penerbangan. BMKG mendukung navigasi khususnya untuk memberikan informasi cuaca secara realtime ataupun secara prediktif 6 jam sebelum terbang,” ujarnya.

Dwikorita menegaskan, bahwa setiap penerbangan harus selalu memperhatikan faktor alam termasuk meteorologi. Karenanya, secara rutin BMKG melakukan pengecekan kondisi alat dan melakukan kalibrasi alat guna memastikan seluruh peralatan berfungsi dengan baik.

“BMKG dituntut untuk menghasilkan data dan informasi yang tidak hanya detail, namun juga cepat, tepat, dan akurat. Karenanya, keberadaan alat-alat menjadi sangat penting,” ujar dia.*

Baca juga: BMKG pantau 34 titik panas di wilayah Sumatera Utara

Baca juga: BMKG beri peringatan dini waspada cuaca ekstrem di Manggarai Barat

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022