"Bagaimanapun juga, emosional dari masyarakat yang ingin kembali atau datang berlebaran dengan saudara-saudaranya di daerah itu menjadi penting sekali," kata Adang dalam Diskusi Dialektika Demokrasi oleh Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) di Jakarta, Kamis.
Dia mengungkapkan, dua tahun lamanya masyarakat menunda mudik untuk bertemu keluarga mereka. Kondisi emosional yang rindu bertemu keluarga menjadi tugas baru yang dijaga oleh pihak kepolisian.
"Kementerian perhubungan juga menjadi bagian penting memperlancar proses kembalinya saudara-saudara kita yang akan ke daerah," ujar Adang.
Baca juga: Lima tips halau kantuk saat mudik
Baca juga: Menag tegaskan vaksinasi booster ikhtiar ciptakan mudik sehat-aman
Dia menilai Polri dan Kemenhub telah mempersiapkan berbagai strategi untuk menyukseskan program mudik lebaran 2022. Selain itu, masyarakat juga sudah mengantisipasi dengan melakukan mudik lebih awal, sehingga tidak menunggu hari menjelang lebaran.
Adang mengingatkan para pemudik untuk tetap menjaga protokol kesehatan, walaupun sudah mendapatkan vaksinasi lanjutan (booster). Kata dia, menggunakan masker adalah salah satu cara yang sangat efektif dalam menjaga diri dari penularan COVID-19. Selain itu, dia juga meminta polisi untuk memberikan pengamanan lebih, atas kemungkinan terjadinya peningkatan angka kriminalitas.
Beberapa waktu lalu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi 85 juta orang akan mudik pada Lebaran 2022. Budi mengatakan jumlah itu berdasarkan hasil riset selama dua bulan. Dia menjelaskan sebanyak tiga kali riset dilakukan, dimana belum dibolehkan mudik, terus tanpa antigen dan terakhir boleh mudik, dan angkanya terus naik.
Pewarta: Fauzi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022