banyak peminat membeli lemang untuk menu berbuka puasa
Medan (ANTARA) - Penjualan lomang atau lemang bambu srikaya yang berada di Jalan Flamboyan Raya, Medan Tuntungan, Sumatera Utara meningkat selama Ramadhan karena menjadi salah satu panganan favorit untuk berbuka puasa.

Owner Lomang Panas Jaya, Muhammad Khadafi mengaku tingkat pembelian lemang pada bulan suci Ramadhan ini naik 20 persen di luar bulan Ramadhan. Alasannya, banyak yang membeli lemang katanya sangat cocok untuk menu berbuka karena cepat mengenyangkan.

"Alhamdulillah ada peningkatan, untuk itu kami menambah porsi penjualan. Kalau pada Ramadhan ini kami menyiapkan 200-300 batang bambu sebagai wadah masak lemang," sebut Khadafi.

Ia katakan, kunci banyaknya peminat untuk membeli lemang ini karena menjaga kualitas sejak puluhan tahun. Ditambah dengan bahan baku yang segar, dan selai srikaya yang dibuat sendiri.

"Oleh karena itu, kalau sudah dibakar biasanya habis. Apalagi pada bulan Ramadhan ini, cukup banyak peminat membeli lemang untuk menu berbuka puasa," ucapnya.

Baca juga: Ketika Sotong Pangkong-Lemang hanya hadir di bulan Ramadhan
Baca juga: Marandang tradisi sambut Ramadhan yang tak lekang di Ranah Minang

Khadafi menambahkan, peminat untuk membeli lemang ini bukan hanya di wilayah Medan saja, melainkan tembus sampai Aceh, Pekan Baru, sampai Jakarta dan kota lainnya yang ada di Indonesia.

"Karena banyak pembeli lemang ini, untuk dijadikan oleh-oleh khas kuliner tradisional khas Medan juga," ucapnya.

Salah satu pembeli, Anna mengaku sengaja membeli lemang ini lemang untuk menu berbuka puasa. Disamping rasanya enak dan gurih, mengkonsumsi lemang juga cepat mengenyangkan.

"Rasanya enak dan lembut, selain itu tidak keras. Apalagi komposisi bahan-bahan baku lemang ini sepertinya memiliki kualitas yang baik," ucapnya.

Baca juga: Warga Pauh gelar tradisi malamang sambut Ramadhan
Baca juga: Masyarakat Melayu Pontianak favoritkan "lemang" untuk buka puasa
Baca juga: "Lemang" ketan bakar yang dinanti saat Lebaran

Pewarta: M. Sahbainy Nasution
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023