"Ada empat aspek fungsi masjid yakni sebagai tempat ibadah shalat dan ibadah lainnya, tempat untuk berbagai aktivitas muamalah, tarbiyah (pendidikan) dan pusat pemberdayaan ekonomi umat," kata Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK) di Banda Aceh, Rabu.
Pernyataan itu disampaikan saat hadir secara virtual dalam diskusi kajian Ramadhan dengan tema Masjid Sebagai Pelopor Moderasi Beragama dan Pemberdayaan Ekonomi Umat di Ruang Rapat Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Ia menjelaskan masjid digunakan sebagai tempat ibadah bagi Muslimin dengan aliran apapun.
Baca juga: JK: Pengaturan pengeras suara masjid sudah DMI lakukan sejak lama
Baca juga: Jusuf Kalla ingatkan pentingnya jaga kebersihan masjid jelang Ramadhan
"Maka sudah seharusnya masjid juga dengan segala kegiatannya, terbuka dan diterima oleh segala pihak. Tidak ada yang bersifat khusus dari masjid. Maka dapat kita sampaikan bahwasanya masjid adalah tempat pemersatu umat," kata Jusuf Kalla.
JK mengatakan masjid harus memiliki kegiatan perniagaan sehingga masjid dapat berperan sebagai pembangkit ekonomi kaum Muslimin.
"Di masjid kita tidak hanya berbicara tentang ibadah, akidah, akan tetapi kita juga berbicara masalah yang lebih dasar, seperti perniagaan, pertanian, perekonomian," katanya.
JK juga mengajak masyarakat Aceh untuk membangun semangat moderasi beragama dari dalam masjid.
"Jika ada perbedaan, itu harus kita terima sebagai perbedaan dalam penafsiran dalil," katanya.
Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof Dr Mujiburrahman mengatakan masjid tidak terbatas sebagai tempat ibadah atau ritual keagamaan saja, namun juga sebagai pusat pengembangan studi keislaman, khususnya dalam hal spirit moderasi beragama dan pengembangan ekonomi umat.
Mujib menilai DMI selama ini telah memainkan peran yang signifikan, khususnya dalam bidang kegiatan masjid dengan berbagai program strategis yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi umat.
"Kami berharap pengembangan ekonomi umat sudah waktunya diwujudkan. Ada dua gagasan, pertama adalah pembentukan Bank Masjid Indonesia, di mana masjid-masjid kita telah mengelola miliaran rupiah uang umat yang disimpan dalam beberapa bank," kata Mujib.
Kemudian merintis pusat perbelanjaan retail modern seperti 'Masjid Mart', yang nantinya juga akan terintegrasi dengan bank masjid jika ide tersebut disetujui.
Dalam diskusi yang diinisiasi Pusat Kerohanian dan Moderasi Beragama (PKMB) UIN Ar-Raniry juga menghadirkan Ketua Dewan Masjid Indonesia Aceh Tgk Fakhruddin Lamuddin.*
Baca juga: Jusuf Kalla akan pilih pemimpin yang mencintai masjid
Baca juga: Jusuf Kalla minta pengurus DMI Maluku perbaiki pengeras suara masjid
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024