Pemberlakuan rekayasa lalu lintas satu arah di KM72 rencananya dibuka oleh Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlanta) Irjen Pol. Aan Suhanan dan sejumlah pejabat utama Polri lainnya.
“Pembukaan one way di KM72 oleh Kakorlantas Polri,” tulis pengumuman Divisi Humas Polri kepada wartawan.
Penerapan satu arah pada arus mudik tertuang dalam surat keputusan bersama (SKB). Mengingat hari ini terakhir masuk kerja, sehingga diperkirakan masyarakat yang hendak mudik sudah mulai melakukan perjalanan.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan bahwa pada H-7 Lebaran, pemudik sudah meninggalkan Kota Jakarta.
Terjadi kenaikan arus mudik di Tol Jakarta-Cikapek sebesar 7 persen pada Kamis (4/4).
“Kenaikan arus ini merupakan dampak dari adanya diskon tarif tol sebesar 20 persen yang diberlakukan pemerintah mulai sejak 3 April sampai 5 April pukul 05.00 tadi pagi,” katanya.
Jenderal polisi bintang satu ini memperincikan data perbandingan volume arus lalu lintas yang keluar dan masuk Jakarta pada Kamis (4/4) pukul 00.00 WIB sampai dengan 08.00 WIB yakni:
a. Volume arus lalu lintas yang keluar Jakarta melalui GT Cikatama sebanyak 17.022 kendaraan, sedangkan yang masuk Jakarta melalui GT Cikatama sebanyak 9.552 Kendaraan
b. Volume arus lalu lintas yang keluar Jakarta melalui GT Kalihurip sebanyak 2.506 kendaraan, sedangkan yang masuk Jakarta melalui GT Kalihurip sebanyak 2.105 kendaraan
c. Volume arus lalu lintas yang keluar Jakarta melalui GT Kalitama webanyak 7.572 kendaraan, sedangkan yang masuk Jakarta melalui GT Kalitama sebanyak 7.129 kendaraan
d. Volume arus lalu lintas yang keluar Jakarta melalui GT Ciawi sebanyak 7.954 kendaraan, sedangkan yang masuk Jakarta melalui GT Ciawi sebanyak 6.746 kendaraan
e. Volume arus lalu lu lintas yang keluar Jakarta melalui GT Cikupa sebanyak 11.503 kendaraan, sedangkan yang masuk Jakarta melalui GT Cikupa sebanyak 15.286 kendaraan.
Trunoyudo menyebut, meski arus keluar Jakarta dari periode H-10 sampai H-7 mengalami kenaikan 33 persen, tetapi dibandingkan pada periode yang sama pada Idul Fitri 2023 masih dalam kategori normal.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024