Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menilai, upaya PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang sedang mengembangkan tempat peristirahatan sebelum menyeberang yang terletak di kawasan tepi laut yakni Bakauheni Harbour City (BHC) bisa menjadi alternatif wisata.
 
“Kami mengapresiasi ASDP yang turut menghadirkan atraksi wisata baru di Lampung Selatan. Sehingga memberikan alternatif tujuan wisata. Apalagi Bakauheni menjadi gerbang awal wisatawan yang hendak menuju ke Pulau Sumatra,” kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya di Jakarta, Rabu.
 
Perkembangan kawasan BHC diharapkan dapat memberikan dampak terhadap aktivitas sosial dan perekonomian khususnya di wilayah Lampung yang didukung oleh beberapa potensi yang ada di sekitarnya.
 
Direktur Utama PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi, mengatakan pengembangan BHC ini sejalan dengan visi perusahaannya untuk menjadi yang terdepan dalam menghubungkan masyarakat dan pasar melalui jasa penyeberangan pelabuhan terintegrasi dan tujuan wisata tepi laut atau waterfront.
 
ASDP berkomitmen mengakselerasi proyek pembangunan destinasi wisata tepi laut. Ia mengaku waterfront di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur yang sukses dibangun menjadi inspirasi untuk pengembangan destinasi serupa di daerah lainnya.
 
“Bagaimana kita menjadi agen pengembangan. Ketika Labuan Bajo yang telah berkembang semakin baik, artinya di situlah kehadiran negara untuk menjadi pembangkit ekonomi,” ujarnya.
 
Berangkat dari kesuksesan pembangunan waterfront di Labuan Bajo, ASDP kemudian menginisiasi pembangunan tepi laut di pelabuhan Lampung Selatan yang telah menjadi sumber ekonomi terbesar di kawasan tersebut.
 
“Hal ini tidak terlepas dari dukungan Kemenparekraf. Terima kasih kepada Kemenparekraf sehingga tempat ini (BHC) menjadi PSN (Proyek Strategis Nasional),” katanya.
 
Progres pembangunan tahap pertama di kawasan seluas 160 hektare itu hampir mencapai 100 persen. Diproyeksikan pada September 2024 distrik satu ini rampung digarap.
 
Adapun fasilitas yang dibangun di antaranya Krakatau Park, Masjid BSI, pusat komunitas dan budaya di Siger Park, Skybridge, hingga area parkir.
 
“Pembangunan fase 1 baru tuntas secara utuh diperkirakan pada September. Namun tahun baru kemarin saja, kami mengadakan kegiatan sudah ada 15 ribu orang dalam satu hari datang ke Bakauheni. Sementara lebaran ini ada lebih dari 30 ribu orang dalam lima hari. Dan lapangan kerja yang kita ciptakan kurang lebih 1.000 orang,” pungkasnya.

Baca juga: 30.625 pengunjung padati kawasan Bakauheni Harbour City
Baca juga: ASDP tata kawasan Siger Park di Bakauheni Harbour City
Baca juga: Pelabuhan Bakauheni terus dipadati pemilir roda dua pada H+6 Lebaran

 

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024