"Merayakan Idul Fitri merupakan momen yang ditunggu-tunggu masyarakat. Di satu sisi momen tersebut memerlukan support pemenuhan kebutuhan produk konsumsi dengan harga yang terjangkau, di sisi lain membuka peluang pasar bagi produk usaha kecil menengah," kata Kepala Dinas Koperasi UKM Kabupaten Sleman Pustopo di Sleman, Selasa.
Menurut dia, pasar lebaran merupakan agenda rutin tahunan Pemerintah Kabupaten Sleman yang dilaksanakan setiap bulan Ramadhan. Kebutuhan masyarakat dalam menghadapi bulan Ramadhan dan perayaan Idul Fitri meningkat cukup tinggi.
"Kondisi tersebut di satu sisi memerlukan fasilitasi kemudahan untuk mendapatkan barang dengan harga yang relatif murah, pada sisi yang lain menjadi peluang menjadi peluang pasar bagi UMKM di wilayah Sleman untuk menjual produknya," katanya.
Ia mengatakan, pasar lebaran menjadi salah satu alternatif untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Terlebih di wilayah Kabupaten Sleman terdapat ribuan UMKM yang memiliki produk yang sangat variatuf baik olahan makanan, kerajinan, produk fashion dan pendukungnya, serta produk lainnya yang memiliki kualitas baik.
"Pasar lebaran ini mempertemukan masyarakat dengan UMKM binaan Pemerintah Kabupaten Sleman secara langsung dalam pemenuhan kebutuhan lebaran, sehingga mendapatkan harga yang relatif murah. Kami menyediakan 75 stand bagi kelompok UMKM yang menyediakan berbagai produk," katanya.
Pustopo mengatakan, kegiatan tersebut juga untuk memberikan motivasi kepada UMKM dalam memanfaatkan peluang pasar pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
"Selain itu juga mengajak dan menumbuhkan minat masyarakat untuk memanfaatkan produk lokal dalam memeuhi kebutuhan lebaran," katanya.
Ia mengatakan, dalam kegiatan Pasar Lebaran tersebut juga akan dijual 500 paket sembako senilai Rp100 ribu yang cukup dibayar dengan Rp10.000 dengan sasaran keluarga miskin.
"Nanti yang menentukan penerima voucher paket sembako adalah kepala dukuh di wilayah sekitar Pemda Sleman," katanya.
Dalam pasar murah lebaran ini, kata dia, juga akan dijual berbagai kebutuhan pokok seperti gula pasir, minyak goreng, daging ayam dan lainnya dengan harga di bawah harga pasaran.
"Kami sudah mengajukan DO gula pasir di Madukismo sebanyak satu ton, nantinya gula pasir tersebut dijual dengan harga Rp10.500 untuk umum. Namun dibatasi maksimal dua kilogram. Kemudian minyak goreng Sania dengan harga Rp22 ribu," katanya.
Ia mengatakan, untuk telur ayam pihaknya juga menjalin kerja sama dengan peternak langsung untuk bisa mendatangkan komoditas telur di pasar lebaran dengan harga yang lebih murah.
"Sementara untuk faging ayam segar dan naged kami bekerja sama dengan perusahaan pemotongan ayam Saliman Riyanto. Serta kerja sama dengan Koperasi Gemah Ripah Pasar Buah Gamping untuk menyediakan buah-buahan kebutuhan Lebaran," katanya.
Baca juga: Destinasi Digital Pasar Ramadhan Banyunibo digelar di Sleman
Baca juga: Dishub Sleman imbau pasar tiban Ramadhan tidak gunakan badan jalan
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019