"Penurunan harga bawang putih ini karena sudah mulai masuknya pasokan dari impor ke pasar tradisional dan modern yang ada di Kota Sukabumi, sehingga persediaannya meningkat," kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Koperasi,UMKM, Perdagangan dan Perindustrian (Dikop UKMPP) Kota Sukabumi Heri Sihombing di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, dengan masuknya bawang putih impor ini diharapkan bisa menstabilkan harga karena pasokan dari lokal saat ini terbatas dan beberapa daerah penghasil belum mulai memanen serta persediaannya pun terbatas.
Dengan meningkatnya persediaan dan distribusi di pasar, harga bawang putih bisa terus berangsur turun hingga Idul Fitri atau Lebaran mendatang.
Namun, kemungkinan mendekati Lebaran biasanya ada kenaikan harga karena meningkatnya permintaan. Tetapi dengan persediaan yang melimpah pihaknya optimistis harganya tetap bisa stabil.
"Fluktuasi harga pasti selalu terjadi, kami pun mengimbau kepada warga tidak perlu panik karena persediaan berbagai macam kebutuhan pokok di Kota Sukabumi mencukupi hingga Lebaran nanti," tambahnya.
Heri mengatakan tidak hanya bawang putih, komoditas lainnya juga menurun seperti daging sapi dari Rp140 ribu/kg menjadi Rp120 ribu/kg, daging sapi has luar Rp145 ribu/kg menjadi Rp135 ribu/kg, daging sapi brisket dari Rp115 ribu/kg menjadi Rp110 ribu /kg. Kemudian, daging ayam broiler Rp45 ribu/kg turun menjadi Rp40 ribu/kg, cabai merah TW dari Rp42 ribu/kg menjadi Rp36 ribu/kg, cabai hijau besar dari Rp24 ribu/kg menjadi Rp20 ribu/kg.
Selanjutnya, cabai lokal dari Rp36 ribu/kg menjadi Rp32 ribu/kg, bawang merah Rp32 ribu/kg menjadi Rp30 ribu kg dan kentang dari Rp15 ribu/kg menjadi Rp13 ribu/kg. "Untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok kami juga akan menggelar pasar murah sembako Ramadhan dalam waktu dekat di tujuh kecamatan," katanya.
Baca juga: Sukabumi targetkan swasembada bawang putih 2019
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019