"(Saya) pilih-pilih jam (berolahraga). Cari (waktu) yang tubuh paling siap. Saya pernah lari lima kilometer habis subuh, sekitar pukul enam pagi. Setelah itu, badan terasa bugar (dan) baru melanjutkan aktivitas lain," ujar Ibnu dalam acara BincangShopee yang berlangsung di Jakarta, Jumat.
Jenis olahraga yang seringkali dilakukan Ibnu pun beragam tergantung sesuai kemampuan tubuhnya. Namun, dia tidak melakukan olahraga dengan intensitas berat.
"Sekarang kalau jam buka masih lama, jangan (olahraga) yang (punya) intensitas berat. Kalau menjelang jam berbuka, enggak apa-apa agak dikencengin (intensitasnya)," tutur dia.
Baca juga: Kemenangan Garuda Muda lampaui kata "luar biasa", kata Ibnu Jamil
Dalam seminggu, Ibnu biasanya berolahraga tiga hingga empat kali dengan durasi 45 menit sampai satu jam.
Ibnu mengaku olahraga menjadi kegiatan wajib untuk menjaga kebugaran tubuh termasuk ototnya agar tetap sehat.
Pakar kesehatan menganjurkan latihan fisik tetap dilakukan saat Ramadhan.
Dokter spesialis kedokteran olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rachmad Wishnu menyarankan latihan fisik ringan hingga sedang bisa dilakukan menjelang waktu berbuka puasa.
Sementara aktivitas fisik seperti jogging, berenang, futsal, bulutangkis bisa Anda lakukan setelah berbuka puasa.
Baca juga: Puasa tidak berarti intensitas latihan fisik turun
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019