Mereka yang masuk 'waiting list' karena mendaftar ketika tiket sudah habis saat pendaftaran kami buka di kantor dinasBekasi (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat ada 200 warga setempat yang masuk dalam daftar tunggu (waiting list) mudik gratis, sehubungan kuota 5.280 kursi bus dari Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Perhubungan di wilayah setempat telah habis.
"Mereka yang masuk 'waiting list' karena mendaftar ketika tiket sudah habis saat pendaftaran kami buka di kantor dinas," kata Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bekasi Deded Kusmayadi di Bekasi, Senin.
Menurut dia, 200 orang yang masuk daftar tunggu itu telah disiapkan untuk mengisi kursi dari bus yang disediakan Provinsi Jawa Barat.
Dalam mekanisme pendaftaran, para peserta mudik yang telah mendaftar di kantor dinas beberapa waktu lalu diwajibkan melakukan konfirmasi ulang kehadirannya pada 20 hingga 25 Mei mendatang.
Bila sampai rentang waktu itu peserta tidak melakukan konfirmasi ulang, maka dinyatakan gugur dan bakal diisi oleh warga yang telah masuk daftar tunggu.
Berbeda dengan mudik gratis dari Kementerian Perhubungan, para peserta mudik tidak perlu melakukan konfirmasi ulang di kemudian hari.
"Kami sudah menyimpan kontak ponsel warga yang masuk 'waiting list' jadi begitu ada yang gugur, daftar dari nomor urut satu akan kita hubungi via telepon," ujarnya.
Deded memrediksi, jumlah peserta mudik yang gugur tidak akan banyak, mengingat jadwal keberangkatannya cukup dekat dengan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.
"Berbeda dengan keberangkatan mudik gratis tahun lalu, saat itu jeda waktunya mencapai delapan hari," ucapnya.
Keberangkatan mudik gratis kali ini digelar pada Sabtu, 1 Juni 2019 di Summarecon Mal Bekasi. Sedangkan jadwal Lebaran bila mengacu di kalender jatuh pada 5 dan 6 Juni atau ada selisih empat hari.
"Karena ada selisih empat hari itu jadi sangat jarang ada peserta yang membatalkan mudik gratisnya. Sedangkan warga yang waiting list juga sudah pasti mencari alternatif keberangkatan lain," katanya.
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019