Kami pastikan penyalurannya tepat sasaran, di antaranya dengan dasar KTP, pangkalan diharuskan memprioritaskan pelayanan pada penduduk sekitar, dan berdasarkan data yang sudah ditentukan
Solo (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Surakarta mengawasi penyaluran elpiji subsidi atau gas dalam tabung melon untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan masyarakat di Kota Solo selama Ramadhan hingga Lebaran 2019.

"Kami pastikan penyalurannya tepat sasaran, di antaranya dengan dasar KTP, pangkalan diharuskan memprioritaskan pelayanan pada penduduk sekitar, dan berdasarkan data yang sudah ditentukan," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Subagiyo di Solo, Sabtu.

Ia mengatakan untuk kuota secara khusus pada momentum Ramadhan dan Lebaran tidak ada jumlah tertentu. Meski demikian, pihaknya telah mengajukan sebesar 27.530 MT hingga akhir tahun 2019 ini.

Ia mengatakan besaran kuota tersebut dengan asumsi penghitungan 3 tabung/keluarga miskin/bulan. Menurut dia, angka tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Kalau tahun sebelumnya kuota kami sekitar 26.000 MT di sepanjang tahun 2018," katanya.

Menurut dia, sesuai dengan peraturan pemerintah, untuk harga elpiji subsidi di tingkat pangkalan masih sebesar Rp15.500/tabung. Artinya, jika ada elpiji yang dijual di atas harga tersebut bukan berasal dari pangkalan.

"Kalau dulu kan harga sampai Rp23.000/tabung, ternyata karena kuota kurang, selain itu elpiji juga dibeli kanan kiri (daerah lain di luar Solo, red)," katanya.

Sementara itu, terlepas dari terjadinya peningkatan konsumsi elpiji subsidi, berdasarkan data Pertamina di akhir-akhir ini terjadi peningkatan penggunaan elpiji nonsubsidi brightgas di kalangan masyarakat.

Sales Executive LPG Rayon V Adeka Sangtraga Hitapriya mengatakan di wilayah Soloraya terdapat tren kenaikan penggunaan Brightgas dari tahun 2017 ke tahun 2018.

"Ada kenaikan sebanyak 6.898 MT atau setara dengan 312 persen. Berdasarkan data kami, jika pada tahun 2017 produk Brightgas baru 3.250 MT, di tahun 2018 naik menjadi 10.148 MT. Ini menandakan bahwa saat ini sudah banyak masyarakat yang paham bagaimana memilih elpiji yang berkualitas," katanya.

Baca juga: Pertamina siapkan ribuan elpiji bersubsidi operasi pasar

Baca juga: Pertamina minta pangkalan tidak jual elpiji bersubsidi di atas HET


 

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019