Pengoperasian mesin 'check in mandiri' merupakan upaya perusahaan mereka dalam berinovasi meningkatkan layanan. Sebelumnya sudah diluncurkan aplikas DLU Ferry yang bisa diunduh melalui telepon seluler untuk memudahkan calon penumpang mendapatkan infoSampit (ANTARA) - Pengoperasian mesin 'check in mandiri' milik PT Dharma Lautan Utama (DLU) di Pelabuhan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, cukup efektif mengurai antrean penumpang yang sering terjadi di pintu masuk terminal penumpang.
"Alhamdulillah sambutan penumpang juga bagus karena mereka bisa lebih cepat masuk ke terminal penumpang dan tidak sampai antre lama. Kalau dengan sistem manual selama ini kan harus menunggu petugas kami mengetik satu per satu dulu sehingga membutuhkan waktu," kata Manajer PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit Hendrik Sugiharto di Sampit, Selasa.
Ini merupakan pertama kali mesin 'check in mandiri' digunakan PT Dharma Lautan Utama di Pelabuhan Sampit. Penumpang KM Kirana I tujuan Semarang pun tampak antusias menggunakan inovasi layanan yang digunakan perusahaan tersebut.
Penumpang yang datang tinggal mengetik kode booking tiket, jika sesuai maka mesin tersebut akan mengeluarkan tiket sesuai identitas calon penumpang. Informasi yang keluar juga lengkap dengan nomor kursi sehingga penumpang tidak perlu bingung lagi ketika di dalam kapal karena tinggal datang ke tempat sesuai dengan nomor kursi yang tertera pada tiket.
Inovasi ini sangat bermanfaat bagi penumpang dan kelancaran arus penumpang masuk ke terminal penumpang di Pelabuhan Sampit. Satu petugas berjaga membantu mengarahkan penumpang menggunakan layanan baru tersebut.
Jika dibandingkan cara manual seperti sebelumnya dengan antre di loket check in, inovasi baru ini jauh lebih baik. Prosesnya cepat dan bisa dilakukan secara mandiri oleh penumpang sehingga antrean masuk ke terminal tidak sampai terlalu panjang.
Hendrik mengatakan pengoperasian mesin 'check in mandiri' merupakan upaya perusahaan mereka dalam berinovasi meningkatkan layanan. Sebelumnya sudah diluncurkan aplikas DLU Ferry yang bisa diunduh melalui telepon seluler untuk memudahkan calon penumpang mendapatkan informasi terkait jadwal kapal dan lainnya, serta bisa digunakan untuk memesan tiket secara online.
Inovasi itu selaras dengan pemberlakuan e-ticket atau tiket elektronik sejak setahun terakhir. Melalui sistem ini, penumpang yang membeli tiket akan mendapat kode booking tiket yang bisa digunakan untuk keberangkatan nantinya.
"Kalau tiket berbentuk fisik seperti dulu, kalau hilang atau tertinggal maka akan jadi masalah. Kalau sekarang ini jadi lebih mudah karena tinggal menunjukkan kode booking di ponsel," kata Hendrik.
Rudi, salah seorang penumpang mengapresiasi upaya PT Dharma Lautan Utama dalam meningkatkan pelayanan. Pemberlakuan mesin 'check in mandiri' dinilai sangat membantu mempercepat proses masuk ke terminal sehingga tidak perlu antre lama.
"Musim arus mudik ini penumpangnya sangat banyak sehingga perlu terobosan-terobosan seperti ini. Jadi, penumpang tidak perlu berdesakan dan antre lama karena ada alternatif melalui mesin itu. Kalau harus antre, kasihan perempuan, orang tua dan anak-anak kalau harus berdesakan dan lama menunggu," demikian Rudi.
Baca juga: 1.734 pemudik bertolak dari Pelabuhan Sampit
Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019