Bunga-bunga itu, ditanam rapi pada kelompok sub taman yang berbentuk mata arah angin dan lingkaran. Pengunjung dapat melihat hampir semua yang ada di Sitinggil Garden karena taman ini, dibuat pada lahan bertingkat
Boyolali (ANTARA) - Pemerintah desa di lereng Gunung Merbabu mempunyai ide kreatif dengan membangun lahan kosong seluas 2,4 hektare menjadi taman bunga "Sitinggil Garden" yang terletak di Desa Kembangkuning Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Taman bunga tersebut sangat menarik untuk berswafoto.

Taman bunga Sitinggil Garden yang dibangun dengan dana desa itu dikelola oleh Badan usaha milik desa (Bumdes) Bunga Kencana, Desa Kembangkuning, kata Faozan M. Noor, salah satu pengurus Bumdes Bunga Kencana, di Desa Kembangkuning, Boyolali, Jumat.

Menurut Fauzan, Sitinggil Garden yang dibangun pada April 2019, dan mulai dibuka untuk umum pertengahan April sudah mulai diminati masyarakat. Taman ini, menyajikan pesona dengan berbagai jenis tanaman bunga, dan didukung dengan hawa sejuk udara pegunungan lereng Merbabu.

Sitinggil Garden selain menyajikan hamparan taman bunga dan sebuah embung yang terletak di lahan atasnya taman, juga menyediakan lokasi parkir yang cukup memadai. Lokasi parkir yang berbatasan dengan taman, sehingga pengunjung bisa langsung masuk ke lokasi untuk menikmati keindahan panorama taman bunga yang berwarna warni.

Pengunjung yang hendak masuk menikmati taman bunga dan berswafoto cukup mengeluarkan uang membeli tiket masuk Rp5.000 per orang.

Pengunjung akan dimanjakan taman-taman bunga yang indah, antara lain jenis bunga celosia, matahari mini, sabrina, akalipa, soka india dan lain-lain.

"Bunga-bunga itu, ditanam rapi pada kelompok sub taman yang berbentuk mata arah angin dan lingkaran. Pengunjung dapat melihat hampir semua yang ada di Sitinggil Garden karena taman ini, dibuat pada lahan bertingkat," kata Faozan.

Bahkan, pengunjung saat masuk taman disambut sebuah tangga pelangi yang terlihat indah dari kejauhan. Selain, anak tangga yang dicat warna-warni itu, juga dihiasi lampion warna-warni yang terpasang pada bando-bando di kanan-kirinya. Sehingga, tangga ini, juga menjadi salah satu titik favorit bagi pengunjung untuk berswafoto.

Tangga tersebut menuju ke sebuah embung di ujung atau atas taman. Embung ini, dibangun memang untuk pengairan taman agar kondisi tanaman tetap subur meski memasuki musim kemarau.

"Kami mempunyai empat orang bekerja harian untuk pemeliharaan taman ini," katanya.

Dia mengatakan untuk jumlah pengunjung pada hari biasa rata-rata sekitar 80 orang per hari, kecuali Minggu bisa mencapai 300 orang per hari.

"Kami perkirakan masa liburan Lebaran tahun ini, pengunjung di Sitinggil Garden bisa dua kali lipatnya, sehingga dapat menambah pemasukan dari retribusinya," katanya.
 

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019