Kepala Satuan Lalu Litas Polres Madiun AKP Imam Mustolih di Madiun, Kamis mengatakan pada masa angkutan Lebaran tahun 2019 ini jalan Tol Trans Jawa sepanjang 658 km sudah beroperasi secara penuh. Diprediksi minat masyarakat yang memanfaatkan jalan tol tersebut cukup tinggi demi kelancaran dan kenyamanan.
"Exit Tol Dumpil ini menjadi salah satu titik konsentrasi karena di situ diprediksi menjadi titik kemacetan. Baik kendaraan yang akan masuk tol maupun keluar tol," kata Imam kepada wartawan.
Menurut dia, pada musim mudik Lebaran 2019 dipetakan terjadi pergeseran titik kemacetan di wilayah Madiun, yaitu dari titik Saradan yang berbatasan dengan Wilangan, Nganjuk hingga Caruban di jalur arteri bergeser ke kawasan sekitar "Exit" Tol Dumpil sampai Nglames sepanjang 5 kilo meter sebeluum masuk Kota Madiun.
Diprediksikan sebagian besar kendaraan pemudik asal Pacitan dan Ponorogo, hingga Trenggalek akan memanfaatkan tol sehingga titik "Exit" Tol Dumpil akan dipadati kendaraan.
Untuk mengurai kemacetan di titik tersebut, polisi bersama pengelola tol telah mempersiapkan sejumlah rekayasa dan jalur alternatif.
Pihaknya juga telah memetakan titik-titik macet di jalur Saradan-Madiun yang masih mungkin terjadi karena ada dua perlintasan kereta api. Tercatat akan ada lebih dari 50 KA yang melintas di perlintasan tersebut dalam waktu 1 x 24 jam.
Dengan pemetaan, rekayasa, dan pengalihan jalur alternatif, pihaknya berharap masa arus mudik dan balik Lebaran selama Operasi Ketupat Semeru 2019 di wilayah hukum Polres Madiun dapat berjalan lancar.
Adapun, Operasi Ketupat Semeru 2019 berlangsung selama 13 hari tanggal 29 Mei sampai dengan tanggal 10 Juni 2019. Selama operasi tersebut, Polres Madiun menyiagakan sebanyak 565 personel gabungan dari Polri, TNI, dan pemda setempat.
Baca juga: Volume pemudik di Tol Ngawi-Kertosono pada H-6 Lebaran mulai naik
Baca juga: Jumlah penumpang melonjak di Bandara Halim Perdanakusuma
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019