Palu (ANTARA) - Puncak arus mudik Lebaran lewat jalur darat di provinsi Sulawesi Tengah diperkirakan akan terjadi pada pemberangkatan tiga hari (H-3) menjelang hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah 2019, Dinas Perhubungan (Dishub) Sulawesi Tengah.

Kepala Angkutan Jalan, Keselamatan, dan Perkeretaapian Disbub Sulteng Sumarno, di Palu, Jumat mengatakan arus mudik diberangkatkan dari dua terminal induk angkutan kota antarprovinsi dan angkutan kota dalam provini (AKAP/AKDP) yakni terminalo Mamboro dan Tipo.

Sudah ada peningkatan jumlah pemudik dari hari-hari sebelumnya. "Tapi puncak kepadatan arus mudik nanti pemberangkatan H-3 Lebaran," katanya.

Meski terjadi lonjakan arus pemudik, namun Sumarno mengatakan semua masih dapat terangkut karena jumlah armada yang dimiliki perusahaan otobis (PO) baik AKAP maupun AKDP cukup memadai.

Khusus warga yang mudik Lebaran menggunakan jasa transportasi darat untuk beberapa kota tujuan di dalam wilayah Sulteng, sebagian telah diberangkatkan melalui program mudik gratis.

Pada Rabu (29/5), Pemprov Sulteng telah memberangkatkan sebanyak 501 penumpang melalui program mudik gratis.

Demi kenyamanan dan kelancaran perjalanan mudik, sebelum bis diberangkatkan dari terminal wajib menjalani pemeriksaan dilakukan petugas berwenang.

Pemeriksaan meliputi kelengkapan surat-surat kendaraan dan juga fisik kendaraan sendiri."Jika tidak laik jalan, tidak diberangkatkan," tegasnya.

Jumlah armada AKAP yang beroperasi saat ini sebanyak 60-an unit dan AKDP 90-an unit.

Untuk AKAP melayani trayek luar provinsi yakni Palu-Toraja, Palu-Makassar, Palu-Gorontalo dan Palu-Manado.

Sementara AKDP melayni rute Palu-Poso, Palu-Tentena, Palu-Ampana,Palu-Beteleme, Palu-Bungku, Palu-Tolitoli, Palu-Buol, Palu-Luwuk.


Baca juga: Puncak arus mudik di Bandara Soekarno-Hatta besok

Baca juga: Puncak arus mudik Pelabuhan Ambon 2 Juni

Pewarta: Anas Masa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019