Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Rd Dewi Setiani mengatakan menjelang Hari Raya Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada 5 Juni 2019, jumlah arus mudik biasanya mengalami peningkatan sehingga dikhawatirkan banyak gangguan bagi pemudik baik kecelakaan lalulintas maupun gangguan kesehatan seperti Ispa, batuk, penyakit perut, dan lainnya.
"Adapun tempat yang menjadi konsentrasi kita adalah terminal bus, sepanjang jalur mudik dan tempat keramaian,” kata Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang saat mendampingi Sekda Sidak tarif angkutan dan meninjau posko kesehatan di Terminal Kadubanen, Pandeglang, Banten, Sabtu.
Lebih lanjut ia mengatakan selain mendirikan posko kesehatan, pihaknya juga menginstruksikan jajarannya sebanyak 707 a anggottim kesehatan yang berada di 35 Puskesmas untuk selalu siaga 24 jam, baik itu dokter, bidan, sarana dan prasarana seperti ambulans semuanya stand by memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat saat arus mudik Lebaran.
"Adapun posko kesehatan ini akan berlangsung selama 14 hari terhitung tanggal 29 Mei – 12 Juni 2019," katanya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Pemkab Pandeglang Pery Hasanudin saat peninjauan posko kesehatan mengapresiasi dinas kesehatan yang telah mendirikan posko kesehatan bagi para pemudik.
"Saya sangat mengapresiasi Dinkes Pandeglang, tentunya keberadaan posko kesehatan saat mudik Lebaran sangat penting dan sangat membantu masyarakat yang sedang membutuhkan pelayanan kesehatan saat melakukan perjalanan mudik. Oleh karena itu berikan pelayanan kesehatan yang terbaik, agar masyarakat merasa nyaman dan sehat di saat melakukan perjalanan," kata Sekda.
Pewarta: Ridwan Chaidir
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019