Berdasarkan pantauan hari ini (2/6), pengunjung museum cukup ramai dan silih berganti para pengunjung yang sebagian besar merupakan pemudik masuk ke lokasi museum untuk melihat sejumlah koleksi yang ada.
Para pengunjung bisa mengetahui rekam jejak Wali Songo. Salah satu di antaranya potongan kayu tiang penyangga atau soko guru Masjid Agung Demak.
Museum berlokasi tepat di sisi kiri masjid itu, juga memiliki koleksi lain seperti pintu bledek, atap sirap, kentongan, bedug, Al Quran serta silsilah penguasa kesultanan Demak maupun adipati dan bupati Demak dari masa ke masa.
Teguh Wiyono, salah seorang pengunjung museum di Demak mengaku, kedatangannya ke Museum Masjid Agung memang sudah diinginkan sejak lama.
"Kebetulan hari ini (2/6) saya bersama keluarga mudik dari Jakarta ke Solo, menyempatkan diri mengunjungi museum," ujarnya.
Apalagi, kata dia, mudik ke kampung halamannya membawa mobil pribadi, sehingga bisa menyempatkan diri mampir ke Museum Demak.
Seharusnya, kata dia, dirinya bisa langsung masuk ke jalan tol, namun karena memiliki keinginan mengetahui koleksi di Museum Masjid Agung, maka setelah sampai Semarang langsung menuju Demak.
"Saya puas karena sudah bisa melihat koleksi yang ada, salah satunya soko guru Masjid Agung Demak," ujarnya.
Awal, pemudik asal Jakarta juga mengakui hal yang sama memang berkeinginan mengetahui koleksi yang ada di Museum Masjid Agung Demak.
Ia mengajak semua keluarganya mengunjungi museum tersebut, kebetulan tujuan mudiknya juga ke Grobogan, sehingga tidak jauh dari tempat keluarganya.
Penjaga Museum Masjid Agung Kiswoyo mengakui hari ini (2/6) memang ramai pengunjung yang sebagian besar merupakan pemudik yang menyempatkan diri beristirahat sejenak sambil beribadah dan mengunjungi museum.
Jumlah pengunjung museum tersebut, kata dia, lebih banyak dibandingkan Sabtu (1/6) cenderung sepi pengunjung.
Selain berkunjung ke museum, pemudik juga menyempatkan diri mengunjungi makam Raja-Raja Demak atau Makam Raja-Raja Kesultanan Demak yang berada di sisi barat Masjid Agung Demak atau satu kompleks dengan Museum Masjid Agung Demak.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019