Gelar griya orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Jateng itu tampak hadir para pejabat pemerintah daerah, pejabat di lingkungan Pemprov Jateng, sejumlah suster dari lembaga pendidikan dan kesehatan, sahabat difabel, para pengayuh becak, juru parkir, porter stasiun, hingga jamaah tabligh dari Pakistan yang kebetulan sedang singgah di Purworejo.
Ratusan tamu tersebut rela antre untuk bisa bersalaman dan berfoto bareng dengan Gubernur Ganjar beserta keluarga.
Selaku tuan rumah, Gubernur Ganjar yang didampingi istri Siti Atikoh dan anak semata wayangnya Muhammad Zinedine Alam Ganjar terlihat sumringah saat menerima para tamu.
Suster Elisa dari Yayasan Pendidikan Bhakti Utama Kutoarjo mengaku selalu menghadiri gelar griya tiap tahun di kediaman orang tua Gubernur Ganjar.
"Setiap tahun pasti hadir, bahkan sejak sebelum Pak Ganjar menjadi gubernur," katanya.
Ia menjelaskan kehadirannya bersama rekan-rekannya ini untuk membangun silaturahmi dengan saudara muslim yang sedang merayakan Hari Raya Idul Fitri.
"Kita ini Indonesia, bersama membangun kesatuan, dan kami yakin dengan kebhinekaan ini akan semakin memperkuat bangsa," ujarnya.
Azmal Khan, seorang guru mata pelajaran matematika yang merupakan jamaah tabligh dari Pakistan mengaku senang bisa hadir pada gelar griya Gubernur Ganjar kali ini.
"Ini adalah silaturahim dengan saudara-saudara Muslim. Saya senang bisa hadir di sini dan bertemu dengan orang-orang yang ramah," katanya.
Kepada para tamu yang hadir terutama dari komunitas keagamaan, Gubernur Ganjar berpesan agar semua pihak sama-sama merawat Indonesia dan terus menciptakan suasana yang sejuk.
"Mari bersama ciptakan suasana yang sejuk, jaga kerukunan ya, 'open house' ini selalu menunjukkan kerukunan, keberagaman dan ini membuat saya bahagia," ujarnya.***3***
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019