pada arus balik Lebaran ini.
"Kita melakukan penebalan scotlight (stiker menyala) pada spanduk yang rawan lakalantas agar terbaca oleh pengemudi. Semoga korban tak bertambah lagi sampai usai Ops Ketupat," kata Kepala Satlantas Polres Siak, AKP Birgitta Atvina Wijayanti di Siak, Minggu.
Spanduk tersebut dipasang 24 meter sebelum dan sesudah dari titik lokasi rawan kecelakaan guna mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan itu. Tulisannya adalah dengan kata-kata sederhana seperti, "Awas tikungan maut " atau "Pelan-pelan" sebagai upaya sebelum terjadinya kecelakaan.
Berdasarkan data Analisa dan Evaluasi Kepolisian Daerah Riau, Polres Siak menempati urutan pertama dalam jumlah korban meninggal dunia. Di Provinsi Riau ada sebanyak 16 orang yang meninggal dunia dengan peringkat dua terbanyak ada di Kabupaten Pelalawan yang berjumlah tiga orang.
Polres Siak mencatat ada enam kecelakaan yang terjadi dimana angka ini sama dengan tahun 2018. Namun berbeda dengan jumlah korban meninggal dunia yang tahun ini mencapai delapan orang, padahal tahun lalu nihil.
Dari enam kecelakaan itu sebanyak delapan meninggal dunia, dua luka berat dan enam luka ringan. Kejadiannya pada Kamis (30/05) empat orang meninggal dunia dan sisanya Sabtu-Minggu (1-2/6).
Birgitta mengatakan wilayah Siak terutama di Kecamatan Minas dan Kandis merupakan lokasi rawan kecelakaan. Yang menjadi pembeda dengan jalur lain karena jalannya ada yang menurun namun jarak pandang terbatas.
Terlebih lagi apabila hujan sering kali pengemudi karena licin sehingga terjadi kecelakaan. Oleh karena pihaknya selain mempertebal cahaya spanduk juga mengarahkan personel mengibarkan bendera sebagai tanda harus lebih waspada.
"Jaga diri, jaga keselamatan. Sayangi nyawa anda dan keluarga. Semoga selamat sampai tujuan," imbau Kasat Lantas.
Baca juga: Lima orang tewas kecelakaan selama arus mudik di Jambi
Baca juga: Delapan orang tewas selama arus mudik di Siak
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019