Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR Bambang Soesatyo menilai Komando Operasi Khusus TNI juga harus bersiap menghadapi pertarungan di dunia maya, selain bersiap menghadapi pertempuran di darat, laut, dan udara. Personel-personel Komando Operasi Khusus TNI diambil dari pasukan khusus ketiga matra TNI yang selama ini sudah berdinas aktif di satuan-satuan itu. 

Menurut dia, berbeda dengan darat, laut, dan udara yang ada kejelasan batas kedaulatan antara negara yang satu dengan lainnya, di dunia maya batas-batas tersebut seperti tidak tampak.

Baca juga: TNI miliki satuan Komando Operasi Khusus

"Kedaulatan siber kini menjadi topik yang sedang hangat diperbincangkan berbagai negara dunia karena tidak jarang aksi terorisme maupun inflitrasi budaya asing dilancarkan bukan lagi melalui serangan darat, laut, ataupun udara namun melalui jaringan dunia maya," kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Hal itu dia katakan usai menghadiri peresmian Koopsus TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa.

Menurut dia apabila dahulu kita mengenal perang militer, lalu saat ini ada perang dagang, dan di masa depan akan ada perang siber.

Ia mengingatkan Koopsus TNI sebagai badan baru di Badan Pelaksana Pusat TNI, dengan kekuatan yang berasal dari tiga matra, akan menjadi andalan baru bagi Indonesia dalam menyelesaikan misi negara.

"Beroperasi di dalam dan luar negeri, Koopsus TNI akan menjadi lawan tangguh bagi musuh negara yang mencoba mengganggu kedaulatan Indonesia," ujarnya.

Namun dia menilai, Koopsus TNI yang dibentuk berdasarkan Perpres Nomor 42/2019 tentang Susunan Organisasi TNI, tidak boleh hanya berkutat pada tindakan operasi militer semata.

Soesatyo berkata, Koopsus TNI juga harus aktif mengkampanyekan perdamaian dan keamanan dunia yang lebih baik melalui berbagai kegiatan humanisme.

"Wajah Koopsus TNI bukan yang menyeramkan tanpa senyuman, melainkan wajah ketegasan. Bagi yang ingin macam-macan mengganggu kedaulatan Indonesia, Koopsus TNI tidak perlu ragu melakukan tindakan militer sesuai yang diatur dalam peraturan perundangan," katanya.

Di sisi lain menurut dia, Koopsus TNI juga bisa bersahabat bagi siapapun yang ikut dalam kampanye perdamaian dan membuat bumi menjadi lebih baik lagi untuk anak cucu dan generasi mendatang.

Koopsus TNI diresmikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dalam suatu upacara militer, di Markas Besar TNI, Cilangkap, Selasa (30/7). Pada upacara itu, Hadi menyerahkan pataka Komando Operasi Khusus, tongkat komando dan lencana jabatan, serta tanda pangkat bertepian merah kepada Komandan Komando Operasi Khusus TNI, Brigadir Jenderal TNI Rochiat. 

Hadir dalam acara tersebut antara lain Kepala Staf TNI AU Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Kepala Staf Umum Panglima TNI Letjen TNI Joni Supriyanto, Kabarhakam  Kepolisian Indonesia Komisaris Jenderal Polisi Condro Kirono dan Wakil Ketua DPD Nono Sampono.

Baca juga: Panglima TNI: Koopsus 80 persen jalankan fungsi penangkal terorisme
Baca juga: Brigjen Rochadi dilantik sebagai Komandan Koopsus TNI

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019