ANTARA - Beranggotakan 62 petani aktif, Koperasi Warga Tani Pantastik mengajak 200 petani jagung dan ketela untuk turut bertani hanjeli lantaran cara penanamannya dan perawatannya yang tergolong mudah dan murah. Harga gabah hanjeli yang dihargai lebih mahal dari jagung dan ketela pun nyatanya membuat ekonomi para petani semakin bergeliat. Apalagi setelah mengetahui bahwa ketergantungan masyarakat di lokasi tersebut amat tinggi terhadap hanjeli. Koperasi yang tidak hanya membina para petani dalam penanaman hanjeli itu juga turut membina para perempuan di wilayah tersebut mampu membuat aneka produk diversifikasi dari hanjeli yang hasil olahannya turut dipasarkan di KWT Pantastik. (Rina Nur Anggraini/Aloysius Puspandono/Erlangga Bregas Prakoso/Rayyan/Nabila Anisya Charisty)
Saksikan juga :
Lumbung kehidupan dari sebulir Hanjeli bagian 1
Lumbung kehidupan dari sebulir Hanjeli bagian 2
Saksikan juga :
Lumbung kehidupan dari sebulir Hanjeli bagian 1
Lumbung kehidupan dari sebulir Hanjeli bagian 2