Yogyakarta (ANTARA) - PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta mengingatkan pengguna jalan untuk selalu meningkatkan kewaspadaan saat melewati perlintasan kereta api karena ada peningkatkan jumlah perjalanan kereta selama masa angkutan Lebaran dibanding hari biasa.

“Hampir di seluruh wilayah kerja PT KAI, jalur kereta sudah ‘double track’ dan ada peningkatan intensitas perjalanan kereta. Harapannya, pengguna jalan waspada saat melintas, terutama di perlintasan yang tidak memiliki palang pintu atau tidak dijaga,” kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta Eko Budiyanto di Yogyakarta, Kamis.

Di wilayah kerja PT KAI Daop 6 Yogyakarta terdapat 414 perlintasan kereta api. Namun, belum semuanya memiliki palang pintu atau dijaga petugas.

Perlintasan yang tidak dijaga tercatat sebanyak 236 titik, tidak resmi sebanyak 58 dan perlintasan yang sudah dijaga sebanyak 120 titik.

“Jadi, lebih banyak perlintasan yang tidak dijaga. Harapannya, masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaan saat melintas dan sabar. Tengok kanan dan kiri serta dahulukan perjalanan kereta api,” katanya yang menyebut jalur kereta yang belum “double track” hanya berada di Wonogiri, serta Solo sampai ke Goprak.

Selain itu, lanjut Eko, meskipun perlintasan sebidang tersebut sudah dilengkapi dengan palang pintu atau petugas jaga, namun jika pengguna jalan tidak mematuhi aturan atau rambu-rambu yang diberikan, maka perlintasan tersebut juga menjadi perlintasan yang rawan kecelakaan.

Selama masa angkutan Lebaran 2019, PT KAI Daop 6 Yogyakarta menjalankan delapan kereta tambahan dan satu kereta tambahan ekstra Lebaran untuk mendukung operasional perjalanan kereta reguler.

Sebelumnya, Executive Vice President PT KAI Daop 6 Yogyakarta Eko Purwanto memastikan, kesiapan seluruh sarana dan prasarana kereta api selama masa angkutan Lebaran 2019 di antaranya membuka sejumlah posko serta melakukan pengecekan secara rutin untuk menjamin keamanan perjalanan kereta api.

“Pengecekan jalur sudah dilakukan, begitu pula dengan keretanya. Kami pun sudah mengecek titik rawan longsor dan banjir serta mengecek jembatan. Kondisinya aman dan laik untuk operasional kereta,” katanya.

Ia pun memastikan, alat material untuk siaga (amus) sudah disiagakan di titik-titik rawan termasuk petugas yang tergabung dalam “flying gang” untuk reaksi cepat jika terjadi keadaan darurat juga disiagakan, serta menyiapkan cadangan awak serta sarana kereta api di setiap shift.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019