"Kegiatan ini berawal dari seringnya terjadi kecelakaan di perlintasan kereta api di Pariaman," kata Ketua Pelaksana Pengamanan Perlintasan Kereta Api di Pariaman Muhammad Ulul Azmi di Pariaman, Sabtu.
Menurutnya kecelakaan kereta api tersebut terjadi akibat tidak adanya palang serta pengendara tidak hati-hati ketika melewati perlintasan salah satu transportasi itu.
Oleh karena itu pihaknya khawatir jika perlintasan rel tersebut tidak dijaga saat Lebaran maka akan terjadi kecelakaan yang dapat menimbulkan korban, kata dia.
Apalagi, lanjutnya saat Lebaran kuantitas kendaraan ke Kota Pariaman meningkat dari hari biasa karena kota tersebut dari tahun ke tahun merupakan salah satu tujuan wisatawan untuk mengisi liburan selama lebaran.
Ia menyampaikan sebelum menjaga perlintasan kereta api untuk mengatur lalu lintas pihaknya telah berkoordinasi dengan PT KAI untuk mengetahui lokasi yang riskan dan yang dapat mereka bantu.
Lokasi-lokasi tersebut, lanjutnya yaitu yang tidak memiliki palang untuk menghambat kendaraan melintas ketika kereta api melewati jalurnya.
Ia menyebutkan tugas pelajar tersebut yaitu memberhentikan kendaraan baik mobil maupun kendaraan bermotor jika kereta api melintas di daerah itu.
Pihaknya berharap kehadiran mereka dapat membantu pengendara dan PT. KAI untuk menekan terjadinya kecelakaan terutama karena kereta api di daerah itu.
Sementara itu, salah seorang pengendara Eko Putra (31) menyambut baik yang dilakukan pelajar yang mengatasnamakan Pramuka Pariaman untuk membantu pengendara saat melintasi rel kereta api.
"Ini dapat membantu pengendara agar tidak tertabrak kereta api," ujarnya.
***3***
Pewarta: Altas Maulana/Aadiat M Sabir
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019