Pendapatan saya meningkat 15-30 persen dibanding hari normal. Per hari saya dapat bersih Rp800.000Jakarta (ANTARA) - Beberapa supir bis antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Kalideres, Jakarta, mengaku rela tak temui keluarga selama libur Lebaran demi mengantar pemudik kembali ke kampung halaman.
Alasannya, bagi sebagian besar supir yang ditemui di terminal, Jumat, bekerja di saat libur Lebaran jadi tuntutan profesi yang telah digeluti selama belasan tahun.
Dedi (45), supir bis PO Ranau Indah, mengatakan ia telah menghabiskan malam takbiran dan lebaran di jalan selama delapan tahun.
"Biasanya, saya tiba di rumah di saat keluarga sudah salat Id," kata Dedi yang ditemui saat sedang menunggu jam keberangkatan.
Akan tetapi, Dedi yang tinggal di Lampung, mengatakan keluarga telah memaklumi tuntutan profesinya itu.
"Ya paling anak-anak menelepon saya pas malam takbiran, mereka tanya kapan pulang. Anak-anak sudah besar juga," kata Dedi, bapak dari empat anak perempuan.
Senada dengan Dedi, Aldi (30), supir bis PO Buana Citra, mengaku ikhlas tak menghabiskan waktu bersama keluarga saat libur Lebaran.
"Buat gantinya, beberapa hari saat minggu pertama puasa, saya menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah," kata Aldi yang berasal dari Mesuji, Lampung.
Menurut dia, selain tuntutan profesi, bekerja mengantar pemudik saat Lebaran juga membawa berkah tersendiri.
"Pendapatan saya meningkat 15-30 persen dibanding hari normal. Per hari saya dapat bersih Rp800.000," kata Aldi.
Banyaknya pendapatan yang diterima saat arus mudik juga jadi alasan Kennedy, supir bis PO Ranau Indah, untuk bekerja jelang libur Lebaran.
Menurut dia, pendapatan saat mengendarai bis pada arus mudik naik 15 persen dari uang yang diterima saat hari biasa. Saat arus mudik, pendapatan bersih yang diterima Kennedy per hari dapat mencapai Rp700.000-Rp800.000 tergantung jumlah penumpang yang naik bis.
Selama arus mudik Lebaran 2019, per pukul 13.00 WIB, Jumat, Terminal Kalideres telah memberangkatkan 7.948 penumpang.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019