Ganjar datang bersama istrinya, Siti Atiqoh Supriyanti, dan anak semata wayangnya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar.
Selanjutnya, Ganjar yang didampingi putranya duduk di saf paling depan bersama Bupati Banyumas Achmad Husein dan Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono serta sejumlah anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Banyumas.
Salat Id di Alun-Alun Purwokerto tersebut dipimpin imam Dr.K.H. Sofwan Mubarir A.H., M.A. yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Darul Quran, Purwokerto, dengan khatib Dr.K.H. Mohammad Roqib, M.Ag. yang merupakan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Banyumas.
Saat menyampaikan khotbahnya, khatib mengatakan umat Islam bersedih karena ditinggal bulan yang mulia dan suci, yakni Ramadhan.
"Dalam konteks Indonesia, tanggal 9 pada bulan suci Ramadhan merupakan Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, cinta terhadap bulan Ramadhan juga merupakan cita Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dia mengajak jamaah salat Idul Fitri untuk bertafakur dan berpikir apakah masih punya kesempatan menemukan bulan Ramadhan pada tahun depan.
"Apakah Ramadhan kali ini sudah kita manfaatkan sebagai 'Kawah Candradimuka' untuk meniru Nabi Muhammad SAW, menjadi manusia paripurna atau 'insan kamil? Menuntut ilmu dan hikmah-hikmahnya," katanya.
Selain itu, khatib juga mengatakan ajaran puasa pada bulan Ramadhan adalah untuk revolusi mental semua umat agar menjadi manusia bertakwa serta manusia yang memiliki komitmen dan loyalitas terhadap kemanusiaan maupun aturan undang-undang.
Menurut dia, takwa merupakan komitmen integrasi serta integrasi perilaku batin dan hati, perilaku 'dhohir' dan batin, serta perilaku hati dan tubuh yang sama-sama taat kepada Allah dan peraturan lain untuk kemaslahatan manusia.
Usai menjalankan salat Id, Ganjar bersama Forkompimda Kabupaten Banyumas bersalaman dengan jamaah salat dan dilanjutkan dengan silaturahmi di Pendopo Sipanji, Purwokerto. ***3***
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019