Ramadhan

WALHI: Kerusakan lingkungan picu banjir bandang di NTT

  • Rabu, 7 April 2021 14:59 WIB

Warga berjalan melewati tumpukan kayu yang menyumbat dan merusak salah satu jembatan penghubung antardesa di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/4/2021). Menurut Organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) banjir bandang dan tanah longsor yang melanda di sejumlah wilayah di NTT dipicu kerusakan lingkungan akibat alih fungsi lahan, pertambangan dan pembalakan liar. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

Foto udara tumpukan kayu menyumbat dan merusak salah satu jembatan penghubung antardesa di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/4/2021). Menurut Organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) banjir bandang dan tanah longsor yang melanda di sejumlah wilayah di NTT dipicu kerusakan lingkungan akibat alih fungsi lahan, pertambangan dan pembalakan liar. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

Warga berjalan melewati tumpukan kayu yang menyumbat dan merusak salah satu jembatan penghubung antardesa di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/4/2021). Menurut Organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) banjir bandang dan tanah longsor yang melanda di sejumlah wilayah di NTT dipicu kerusakan lingkungan akibat alih fungsi lahan, pertambangan dan pembalakan liar. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

Foto udara tumpukan kayu menyumbat dan merusak salah satu jembatan penghubung antardesa di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/4/2021). Menurut Organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) banjir bandang dan tanah longsor yang melanda di sejumlah wilayah di NTT dipicu kerusakan lingkungan akibat alih fungsi lahan, pertambangan dan pembalakan liar. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

Foto udara tumpukan kayu menyumbat dan merusak salah satu jembatan penghubung antardesa di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/4/2021). Menurut Organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) banjir bandang dan tanah longsor yang melanda di sejumlah wilayah di NTT dipicu kerusakan lingkungan akibat alih fungsi lahan, pertambangan dan pembalakan liar. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

Foto udara tumpukan kayu menyumbat dan merusak salah satu jembatan penghubung antardesa di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/4/2021). Menurut Organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) banjir bandang dan tanah longsor yang melanda di sejumlah wilayah di NTT dipicu kerusakan lingkungan akibat alih fungsi lahan, pertambangan dan pembalakan liar. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait